Quarter life Crisis – Istilah quarter life crisis merupakan istilah yang tidak asing di telinga kita. Namun, mungkin banyak di antara kita yang tidak terlalu paham apa sih sebenarnya makna istilah, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai krisis seperempat abad ini.

Quarter life crisis (QLC) artinya adalah periode ketika seseorang berusia antara 18 hingga 30 tahun dan merasa tidak mempunyai arah, cemas, khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian hidup di masa depan. Kecemasan ini biasanya berputar mengenai masalah relasi, asmara, karier, dan juga kehidupan sosial. Quarter life crisis biasanya disebabkan oleh tekanan mengenai ekspektasi hidup.

Orang-orang yang mengalami quarter life crisis ini juga sering mempertanyakan eksistensinya di bumi sebagai seorang manusia.

Jangan khawatir, mengalami quarter life crisis sebetulnya merupakan hal yang cukup umum dan lumrah dirasakan oleh banyak orang. Bahkan, menurut Yale Medicine, quarter life crisis dirasakan oleh 70% anak muda. Supaya kamu bisa menghadapi quarter life crisis dengan baik, coba kita simak dulu penyebab umumnya.

Penyebab Quarter Life Crisis

Krisis seperempat abad seringkali mulai muncul ketika ada masalah “orang dewasa” pertama kali mencuat dalam kehidupan seorang dewasa muda. Berikut beberapa hal yang sering memicu terjadinya krisis ini:

1. Pengambilan Keputusan

Hidup akan selalu penuh dengan pilihan-pilihan yang sulit untuk diputuskan. Kesulitan dalam mengambil keputusan inilah yang menjadi salah satu penyebab quarter life crisis yang dialami generasi sekarang.Biasanya kita sulit mengambil keputusan karena khawatir dan takut bahwa keputusan yang kita pilih akan membawa kita kepada kesengsaraan, padahal hal tersebut belum tentu benar.

Oleh karena itu, kita harus belajar untuk berani mengambil keputusan yang mungkin terlihat berisiko sekalipun, sebab semakin berani kita mengambil keputusan maka akan semakin cepat juga kita menyelesaikan masalah.

2. Tidak Ada Arah Tujuan

Penyebab quarter life crisis yang selanjutnya adalah karena tidak memiliki tujuan hidup yang jelas. Tanpa tujuan hidup, kita nantinya akan menjadi bimbang terkait hal apa yang harus dilakukan ke depannya, khususnya setelah lulus sekolah atau kuliah.

Memang, menentukan tujuan hidup dalam jangka panjang bukanlah hal yang mudah, perlu banyak pertimbangan agar ke depannya tidak salah jalan. Namun dengan merencanakannya, kita menjadi tahu ke mana arah yang akan kita tuju, sehingga kita tidak perlu bingung apalagi ketakutan terkait masa depan.

3. Paranoid

Quarter life crisis umumnya disebabkan oleh ketakutan berlebihan terhadap suatu hal yang belum tentu terjadi. Rasa takut tersebut kemudian menimbulkan perasaan-perasaan lain seperti khawatir hingga cemas yang membuat kita jadi sulit atau bahkan tidak bisa berpikir dengan jernih.

Sifat seperti inilah yang pada akhirnya menjadi pemicu kita mengalami quarter life crisis. Beberapa contoh dari quarter life crisis di sini adalah ketakutan untuk karir ke depan, ketakutan akan memulai hubungan percintaan, bahkan sampai ke ketakutan apabila melakukan sebuah kesalahan.

4. Ekspektasi Orang Lain

Selain dari faktor-faktor internal diri kita sendiri, quarter life crisis juga bisa disebabkan dari orang-orang sekitar, salah satunya adalah ekspektasi mereka terhadap kita. Sebab, ekspektasi dari orang lain justru memberikan pressure tersendiri terhadap kita yang pada akhirnya memicu quarter life crisis.

Misalnya kita merupakan mahasiswa berprestasi yang lulus dengan predikat cumlaude, biasanya orang-orang akan berekspektasi karir kita ke depan akan cemerlang seperti bekerja di perusahaan besar atau bahkan melanjutkan jenjang pendidikan. Alhasil, ekspektasi tersebut akan menghantui setiap pilihan yang akan diambil apabila tidak sesuai dengan realitanya.

Ciri-Ciri Quarter Life Crisis

Kamu mungkin sedang mengalami quarter life crisis kalau kamu mengalami beberapa tanda di bawah ini:

  • Sering galau tentang masa depan
  • Memiliki perasaan seperti terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan
  • Galau membuat keputusan yang melibatkan beberapa pilihan
  • Menjalani kehidupan dengan sedikit motivasi
  • Merasa dilema antara hidup sesuai keinginan sendiri atau tuntutan keluarga dan masyarakat
  • Merasa cemas tertinggal dalam ketidakpastian hidup seorang diri
  • Iri dan cemburu dengan teman sepantaran yang tampak lebih dulu menggapai mimpi atau terlihat lebih sukses

Baca juga: Rekomendasi Podcast Self Improvement untuk Hidup yang Lebih Baik

Eps 11: Nasehat Bapak Ngadepin Quarter-Life Crisis

by Podcast Bapak2Banget

Cara Mengatasi Quarter Life Crisis

Mengalami krisis seperempat abad ini sebenarnya adalah hal yang umum. Namun, bukan berarti kamu boleh menganggapnya remeh dan membiarkannya berlarut-larut. Pasalnya, bukan tidak mungkin quarter life crisis berlanjut menjadi kondisi depresi. Nah, supaya tidak berlama-lama galau, ada beberapa yang bisa kamu lakukan, di antaranya:

1. Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

Setiap manusia diciptakan berbeda oleh Tuhan, bahkan orang yang lahir kembar sekalipun. Makanya, membandingkan diri kamu dengan orang lain adalah sesuatu hal yang sia-sia dan hanya akan membuat kecemasanmu meningkat.

Ketimbang memikirkan kehidupan orang lain, kamu bisa mulai merenung, mencari tahu, apa yang sebenarnya kamu inginkan dalam hidup. Tidak perlu menekan diri sendiri untuk langsung menemukan jawabannya. Fokuslah bagaimana kamu bisa melewati hari ini dengan sebaik-baiknya dan percaya bahwa kamu sedang dalam perjalanan menemukannya.

2. Kenali Diri dan Cintai Diri Sendiri

Saat terjebak dalam krisis seperempat abad, kamu mungkin akan cenderung untuk tidak mensyukuri kenikmatan dan kelebihan yang sebenarnya kamu punya. Padahal, untuk bisa mencapai tujuan hidupmu, kamu perlu mengenali dan mencintai dirimu sendiri.

Mulailah dengan berdialog dengan dirimu sendiri. Pahami sebenarnya siapa dan bagaimana jati dirimu. Dengan begitu, kamu akan tahu apa kebutuhanmu, apa yang kamu suka, apa yang membuatmu nyaman atau bersemangat, dan apa yang ingin kamu coba lakukan.

Setelah memahami hal-hal tersebut, kamu bisa mulai wujudkan satu per satu passion atau gol mulai dari yang kecil saja dulu. Tercapainya hal-hal kecil ini akan berkontribusi untuk membuat hidupmu terasa lebih menyenangkan dan memuaskan.

3. Temukan Teman atau Lingkungan yang Mendukung 

Teman dan lingkungan sekitar punya pengaruh besar terhadap kondisi mental kita. Memilih teman dan lingkungan yang mendukung bisa menjadi salah satu faktor yang akan membantumu melewati quarter life crisis. Cari dan dekatilah orang-orang yang memiliki minat yang sama atau bisa menginspirasimu untuk menjadi versi diri yang lebih baik.

Jika lingkup pertemanan dan lingkungan yang kamu punya justru membuat mentalmu semakin jatuh, tidak perlu ragu mengambil langkah untuk menjaga jarak. Kamu punya hak untuk menetapkan batasan-batasan demi kesehatan mentalmu sendiri.

4. Ubah Keraguan Menjadi Tindakan

Pada saat kamu merasa galau akan suatu hal dalam hidupmu, buatlah itu menjadi sebuah kesempatan untuk merumuskan tujuan yang baru. Kamu bisa melakukan hal-hal positif untuk menemukan jawaban dari keraguan tersebut, hingga nanti jawabannya akan datang sendiri.

Contohnya, kamu merasa tidak nyaman dan ragu dengan pekerjaan yang kamu miliki sekarang. Tetaplah lakukan pekerjaan yang kamu miliki dengan sebaik mungkin, tetapi disambi dengan mengisi waktu luang yang kamu punya untuk hal-hal yang menambah wawasan dan relaksasi. Kamu bisa memilih kelas-kelas daring menambah keterampilan atau mendengarkan audio di Noice misalkan.

5. Buat Rencana Hidup

Seringkali kegalauan dalam hidup muncul karena tidak adanya rencana yang kita bangun dan gol-gol yang ingin kita capai. Tidak perlu memaksa dirimu membuat proposal panjang rencana hidup hingga puluhan tahun ke depan. Kamu bisa memulai dengan membuat rencana hidup dengan gol-gol kecil yang ingin kamu capai dalam jangka pendek dan panjang.

Memproyeksikan apa yang kamu bayangkan kamu bisa dapatkan akan membantumu untuk membuat rencana hidup yang sesuai. Kamu bisa mengobrol dengan orang yang menurutmu bisa dijadikan sosok panutan untuk membangun rencana hidup dan gol-golmu.

6. Jadilah Produktif

Pikiran-pikiran yang suram dan gelap acap kali muncul ketika seseorang memiliki banyak waktu luang yang tidak diisi dengan sesuatu yang produktif. Isilah waktumu dengan melakukan hal-hal yang produktif setiap harinya. Manusia diberikan jumlah waktu yang sama setiap harinya, dan bagaimana kita menggunakannya dengan produktif tergantung pada kedisiplinan kita masing-masing.

Mulailah hari dengan bangun pagi, bergerak menyambut matahari, dan capai gol-gol kecilmu di hari itu. Penuhi kebutuhan tubuhmu akan nutrisi, bergerak, dan menikmati hangatnya mentari.

7. Terus Mencoba Hal Baru

Jangan khawatir bila kamu belum terasa seperti kamu sudah mengetahui secara pasti arah karir mu. Ketidakpastian mengenai masa depan merupakan keresahan yang cukup umum dirasakan oleh banyak orang, kok. Tapi yang paling penting adalah kamu harus terus mencoba pekerjaan dan tantangan baru. Dengan mengekspos dirimu dengan tantangan baru, kamu akan semakin mengerti pekerjaan seperti apa yang kamu sukai dan tidak sukai, dan kamu akan semakin mengerti akan bakat maupun kelemahan yang kamu miliki.

8. Jangan lupakan self-care

Tip mengatasi krisis seperempat abad yang satu ini berkaitan erat dengan poin nomor 1 dan 2 diatas. Bila kamu sedang merasa tidak pasti dan resah dengan hidupmu, pastikanlah kamu menjadi teman bagi dirimu sendiri. Carilah aktivitas yang membuat mu rileks dalam menghadapi keresahan ini semua, seperti yoga, meditasi, jalan kaki, atau mencari hobi baru. Ingat, carilah outlet untuk melepas rasa stress secara sehat, ya.

9. Cari Mentor

Memiliki seorang mentor yang dapat membimbing jalan hidup kita merupakan salah satu cara mengatasi quarter life crisis. Dengan adanya mentor, kita dapat mempelajari bagaimana mencapai kesuksesan dan menanggulangi setiap kegagalan. Hal tersebut nantinya akan mempermudah kita dalam menjalani hidup ke depannya.

Sebab seringkali seseorang kehilangan arah tujuan hidup karena tidak ada seseorang yang membimbingnya. Sehingga pada akhirnya, orang tersebut mengalami quarter life crisis dan bingung apa yang harus dia lakukan dalam hidup.

10. Menyadari People Come and Go

Tidak pernah ada yang abadi di dunia ini, termasuk orang-orang terdekat kita. Kelak suatu saat mereka semua pasti akan meninggalkan kita, entah karena kesibukan atau bahkan kematian. Dengan menyadari hal tersebut, kita jadi tidak akan menempatkan sumber kebahagiaan kepada mereka, sehingga ketika mereka pergi pun kita tidak akan sepenuhnya merasa hancur.

Biasanya orang-orang yang mengalami quarter life crisis disebabkan karena ditinggal oleh pertemanan atau percintaan. Maka dari itu, dengan menyadari bahwa orang kelak akan pergi dengan sendirinya, kita bisa menerima itu sepenuhnya dengan lapang dada.

Baca juga: Tips Hidup Produktif di Tengah Padatnya Rutinitas Sehari-hari

Nah, itu dia beberapa hal yang bisa kamu coba untuk mengatasi quarter life crisis. Buat kamu yang lagi galau soal krisis seperempat abad, coba cek audiobook Hidup Anti Galau di aplikasi Noice yang dapat diunduh di Playstore atau Appstore. Di web player Noice, kamu juga bisa menemukan berbagai podcast dengan topik seperti karir, kesehatan mental, dan produktivitas untuk membantumu menavigasi dunia umur 20-an.

Kamu juga bisa menemukan tips-tips seputar kehidupan lainnya yang tidak kalah berguna. Semoga bermanfaat!

Audiobook Hidup Anti Galau - #3 Orang yang memiliki waktu bisa menggapai semuanya - Noice