Pengertian Apa itu StartupKamu mungkin sudah sering mendengar kata startup, bahkan mungkin bermimpi membuat atau bekerja di dalamnya. Pertanyaannya, apa itu startup? Apa yang membedakannya dari perusahaan konvensional? Kamu harus memahami karakteristik startup agar bisa menentukan strategi sukses, baik untuk melamar kerja maupun mendirikan bisnismu sendiri.

Baca juga: Cara Memulai Bisnis Startup dari Nol, Wajib Disimak!

Definisi Startup

Jadi, apa yang dimaksud bisnis startup?

Dalam bahasa Indonesia, startup berarti “usaha rintisan”. Sebelumnya, nama ini hanya berarti perusahaan yang baru berdiri. Belakangan ini, istilah startup bergeser menjadi lebih spesifik. Steve Blank, professor bidang bisnis di Imperial College, Stanford, dan Berkeley merumuskan startup sebagai perusahaan baru yang tujuannya adalah menemukan model bisnis ideal untuk diterapkan secara lebih luas.

Startup adalah bisnis yang dimulai oleh tim pelaku wirausaha atau inovator yang berbagi ide baru untuk produk atau jasa. Mereka kemudian membentuk perusahaan untuk menemukan model bisnis yang tepat bagi ide tersebut. Jika model bisnis tersebut sukses, startup bisa mengembangkan diri menjadi perusahaan konvensional, memperluas jaringan usaha, dan mendapatkan keuntungan.

Ciri-Ciri Startup

Startup mungkin berbeda-beda, tetapi mereka berbagi ciri-ciri spesifik yang bisa kamu bedakan dari perusahaan konvensional. Istilah startup biasanya digunakan untuk perusahaan yang relatif baru, misalnya berusia di bawah tiga tahun. Modal awalnya pun biasanya cenderung berasal dari tabungan atau aset pribadi dan bahkan pinjaman jangka pendek, sebelum beranjak ke investor perorangan dengan dana melimpah (angel investor) serta perusahaan pendanaan.

Atmosfer kerja di startup biasanya cenderung fleksibel dengan hierarki yang tidak terlalu ketat. Situasinya memberi banyak ruang untuk berdiskusi dan mengolah ide. Hal ini karena startup cenderung berfokus pada inovasi dan gebrakan baru di pasaran, bukan mengulang rumus bisnis konvensional yang sudah pakem.

Agar lebih jelas apa itu startup, yuk kita lihat perbedaan startup dari perusahaan konvensional.

Perbedaan Startup dari Perusahaan Konvensional 

1. Sifat Usaha

Perbedaan startup dan perusahaan terlihat jelas dari sifat usaha mereka. Perusahaan cenderung mengikuti pola bisnis yang sudah mapan karena tujuan utamanya adalah profit. Startup juga memburu profit, tetapi sifat usahanya lebih ke membuat gebrakan baru di pasar produk atau jasa dan meluncurkan inovasi.

2. Sumber Dana

Perusahaan konvensional biasanya mulai dari modal pribadi atau pinjaman yang dikelola untuk menjalankan usaha. Keuntungan yang diperoleh kemudian dibagi ke dalam pos-pos untuk modal usaha lebih lanjut. Startup biasanya mendapat modal dari dana pribadi, angel investor, atau perusahaan pendanaan (biasanya saat sudah di tahap lanjut) yang tertarik dengan konsep usaha yang diusung.

3. Eksperimen Usaha

Perusahaan konvensional dan startup sama-sama melibatkan eksperimen usaha dalam mengembangkan produk. Akan tetapi, perusahaan konvensional cenderung lebih berhati-hati dalam mengembangkan ide dan melakukan uji coba, terutama jika risikonya tinggi atau membutuhkan biaya besar. Perusahaan akan cenderung melindungi formula yang sudah pasti.

Sebaliknya, startup lebih “bebas” dalam hal eksperimen dan uji coba konsep usaha atau produk. Hasilnya diharapkan bisa menjadi gebrakan baru di pasaran dan sukses mengusung konsep yang membedakan mereka dari perusahaan konvensional.

Jenis-Jenis Startup

Jenis startup beragam tergantung bidangnya, dan tidak selalu terkait teknologi. Startup bisa mencakup bisnis makanan, mode, layanan seperti pencucian mobil atau pakaian, hingga kerajinan. Akan tetapi, jika dilihat dari modelnya, ada beberapa kategori perusahaan startup dengan karakteristik unik. Contohnya:

1. Startup Bisnis Kecil

Startup jenis ini adalah yang paling umum, yaitu ketika satu atau dua orang memulai usaha mandiri dengan modal kecil. Startup ini biasanya tidak berfokus pada aplikasi dan layanannya bersifat lokal, misalnya toko kelontong, salon atau studio rias kecil, dan agen perjalanan atau penyewaan kendaraan lokal.

2. Startup Scalable

Jika kata “startup” mengingatkanmu pada aplikasi digital, kamu mungkin membayangkan startup scalable. Startup dengan skalabilitas tinggi berarti berpotensi untuk dikembangkan menjadi usaha besar, tetapi dengan biaya yang efisien. 

3. Startup Perusahaan Besar

Startup perusahaan besar merujuk pada usaha baru yang dikelola perusahaan yang sudah mapan. Mereka biasanya diciptakan untuk mewujudkan inovasi dan ide baru agar perusahaan tersebut tetap mampu mengikuti perkembangan zaman dan merangkul lebih banyak konsumen. Contohnya adalah beragam bisnis yang dikembangkan Amazon, seperti Kindle, Echo, Prime, dan Fresh.

4. Startup Buyable

Apa itu startup buyable? Ini adalah startup yang dibuat agar bisa dijual lagi ke perusahaan besar dengan harga mahal. Hal ini dilakukan agar pemilik startup bisa mendapat untung besar walau belum memiliki teknologi yang dibutuhkan untuk mengembangkan startup tersebut. Contohnya adalah WhatsApp yang dibeli Facebook dan Flipkart yang dibeli Walmart.

Tips Memulai Startup 

Kunci memulai startup adalah inovasi yang diterjemahkan menjadi Minimum Viable Product (MVP). Ini adalah istilah untuk produk baru dengan fitur minimal, tetapi sudah bisa digunakan oleh masyarakat umum. Tugas pemilik startup adalah melakukan evaluasi dan survei terus-menerus untuk meningkatkan kualitas dan fitur produk serta mengatasi masalah yang hadir di lapangan.

Startup yang bagus juga harus memiliki roadmap bisnis dengan visi yang jelas. Tentukan sejak awal jenis dan tujuan startup agar setiap strategi yang diambil bisa konsisten ke satu arah. Roadmap bisnis juga memudahkan proses penghitungan aspek finansial serta pembuatan proposal pendanaan. 

Baca juga: Jenis Investor Startup dan Tips Pitching Ampuh yang Bisa Kamu Ikuti

Ingin tahu lebih banyak tentang apa itu startup dan seluk-beluknya? Kamu bisa pelajari lebih lanjut di buku How to Start a Start-up. Mulai dari penjelasan tentang startup hingga kunci membuat startup sukses, semua ada di sini.

Kamu bisa temukan rangkuman buku ini di web player Noice. Kamu juga bisa menemukan ragam topik seru lainnya dalam format podcast, audioseries, radio online, hingga audiobook.

Dapatkan Noice di Play Store atau AppStore dan mulai dengarkan konten menarik serta bermutu secara gratis. Mulai dari mengetahui apa itu startup hingga mendengar obrolan menarik tentang gaya hidup dan isu terkini, unduh Noice sekarang juga untuk mendapatkan semua konten ini.