Cara Memulai Investasi – Berinvestasi tidak sama dengan sebatas meletakkan sejumlah uang yang kamu miliki pada sebuah instrumen investasi. Terlebih lagi, setiap jenis dan produk investasi juga mempunyai risikonya masing-masing. Maka dari itu, kamu harus memahami betul cara memulai investasi agar meminimalkan risiko dan kerugian serta dampak yang dapat ditimbulkan nantinya.

Pahami Piramida Perencanaan Keuangan

Berinvestasi memang sebaiknya dilakukan seawal mungkin, tetapi ingat bahwa tidak ada batasan waktu saklek mengenai kapan kamu harus memulai investasi. Pasalnya, setiap orang memiliki perjalanan keuangannya masing-masing sehingga setiap aktivitas keuangannya tidak dapat disamaratakan.

Cara memulai investasi paling awal adalah memiliki perencanaan keuangan yang matang. Dengan perencanaan yang solid, kamu tahu bagaimana harus mengalokasikan dan mengelola dana yang dimiliki untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan di setiap jangka waktunya. Itu artinya, kamu dapat lebih menikmati hidup lewat pundi-pundi hasil jerih payah dengan bijak—tanpa merasa bersalah karena terlalu berfoya-foya maupun merasa susah karena terlalu berhemat.

Salah satu acuan yang bisa kamu gunakan adalah piramida perencanaan keuangan. Alih-alih langsung menginvestasikan dana yang kamu peroleh, pastikan kamu sudah memenuhi piramida berikut.

1. Jaga cash flow 

Sebanyak apa pun pendapatan dan kekayaan yang kamu miliki, tanpa cash flow yang lancar akan kerap kesulitan dan selalu merasa kekurangan. Maka dari itu, buatlah bujet untuk setiap pengeluaran, baik kebutuhan maupun keinginan, dan disiplin dalam memenuhinya. Pastikan bahwa besarnya pengeluaran tidak lebih besar dibandingkan pendapatan.

2. Siapkan dana darurat

Jika cash flow aman dan positif, maka mulailah untuk menyiapkan dana darurat. Seperti namanya, dana ini adalah dana yang hanya akan kamu gunakan nantinya dalam keadaan darurat, seperti saat kehilangan pekerjaan, sakit, dan sebagainya. Buatlah rekening terpisah (baik rekening tabungan atau reksa dana) khusus untuk menyimpan dana darurat.

Besarnya dana darurat bermacam-macam sesuai jumlah orang yang menjadi tanggung jawabmu. Sebagai gambaran, berikut simulasi kebutuhan dana darurat:

Sendiri, belum menikah : 6x pengeluaran bulanan

Menikah, tanpa anak : 9x pengeluaran bulanan

Menikah + 1 anak : 12x pengeluaran bulanan

Makin banyak jumlah orang yang menjadi tanggung jawabmu secara finansial, makin besar jumlah dana darurat yang perlu disiapkan.

3. Siapkan dana proteksi

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Untuk melindungi kondisi finansial, mulailah menyisihkan sebagian pendapatan untuk kebutuhan proteksi (manajemen risiko), setidaknya asuransi kesehatan. Ada banyak produk asuransi kesehatan dengan harga terjangkau yang bisa kamu miliki—minimal, kamu bisa mempunyai BPJS Kesehatan.

Setelah itu, jika memungkinkan, kamu dapat menambah asuransi critical illnes maupun asuransi jiwa. Hal ini terutama kamu perlukan jika kamu adalah tulang punggung.

4. Buat tabungan yang diharapkan

Begitu kebutuhan mendasar terpenuhi (setidaknya 50%), kamu dapat lebih bebas menyiapkan anggaran untuk hal tertentu, seperti bujet untuk memiliki rumah, liburan, dan lain sebagainya.

5. Siapkan dana pensiun

Bicara soal pensiun bukan berarti masa di mana kamu sama sekali tidak lagi produktif, melainkan di usia saat kamu masih bisa dan boleh bekerja, tetapi tidak lagi menjadikan uang sebagai goal utama. Dengan begitu, kamu jadi bisa lebih santai dalam menjalani hari. 

Baca juga: Diversifikasi Investasi: Cara Agar Investasi Jadi Cuan Maksimal

Ide Pokok “Make It Happen, Now!”

Prita Hapsari Ghozie

Tetapkan Tujuan dan Produk Investasi 

Berdasarkan piramida di atas, kamu dapat mulai untuk berinvestasi setelah setidaknya sebagian dana darurat sudah tercukupi. Cara memulai investasi pun dimulai dari menetapkan tujuan dan produk investasi yang tepat.

Tiap produk investasi punya profil risiko dan karakter masing-masing. Pun jenis instrumen investasi apa yang akan kamu pilih nantinya ditentukan dengan tujuan dan jangka waktu yang kamu harapkan.

Seperti contoh, kamu ingin mengumpulkan dana sebesar Rp100 juta selama empat tahun untuk biaya menikah. Oleh karena itu, jenis investasi dengan risiko relatif rendah untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah reksa dana pendapatan tetap. Jika ingin potensi imbal balik yang lebih besar (tetapi sebanding dengan tingkat risiko yang lebih tinggi), kamu bisa memilih reksa dana campuran.

Lain halnya kalau kamu ingin mengumpulkan dana untuk jangka pendek seperti sekitar satu tahun. Untuk mendapat keuntungan maksimal tanpa risiko besar, kamu bisa berinvestasi di reksa dana pasar uang atau deposito di bank. Pun untuk sebagian dana darurat, kamu bisa menempatkannya di reksa dana pasar uang yang tidak terlalu fluktuatif dibandingkan instrumen lainnya dan cenderung lebih mudah dicairkan daripada deposito.

Nah, kalau kamu merencanakan untuk menikmati hasil investasi dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), maka tak ada salahnya untuk berinvestasi di saham, reksa dana saham, reksa dana indeks, emas, hingga properti.

Mulai Investasi

Setelah memahami produk dan tujuan, cara memulai investasi adalah dengan menyisihkan dana dan menginvestasikannya secara rutin. Mulailah dari produk investasi yang relatif mudah dan aman untuk pemula seperti reksa dana, obligasi, deposito, dan emas.

Siapkan bujet khusus berinvestasi setiap bulannya. Namun, tips memulai investasi ini sebaiknya kamu lakukan jika cash flow aman dan dahulukan pembayaran utang-utang jangka pendek untuk diselesaikan terlebih dahulu. 

Masing-masing instrumen pun memiliki syarat dan mekanisme yang berbeda untuk memilikinya. Cara memulai investasi deposito misalnya, kamu harus pergi ke bank atau membuka rekening khusus deposito dari m-banking yang tersedia (sesuai kebijakan masing-masing bank). Umumnya, minimal dana yang harus kamu setorkan adalah sekitar Rp7 sampai Rp10 juta untuk membuka rekening deposito.

Sementara itu untuk reksa dana, kamu cukup memilih platform investasi reksa dana yang tersedia. Cukup dari aplikasi, kamu bisa langsung mendaftar dan membeli reksa dana. Beberapa platform menawarkan produk reksa dana yang bisa kamu miliki dengan modal dari puluhan ribu rupiah saja.

Baca juga: Cara Mengatur Keuangan Keluarga dengan Mudah

Kamu bisa mempelajari lebih banyak cara memulai investasi dan mengelola keuangan lewat audiobook Pilihan Instrumen yang Bisa Kamu Pilih untuk Berinvestasi. Pembahasan buku Make It Happen, Now! karya Prita Ghozie ini akan membantumu merencanakan keuanganmu dengan lebih strategis. Yuk, download Noice di PlayStore atau AppStore sekarang untuk menikmatinya!