Ciri-ciri Pubertas – Bagi para orang tua, mengamati dengan baik setiap perkembangan anak adalah hal yang wajib. Bukan hanya di masa balita dan usia golden age saja, perkembangan di masa pubertas juga perlu diperhatikan. Pasalnya, di usia ini, anak-anak mengalami perubahan yang signifikan dalam fisik dan emosionalnya. Anak perempuan, khususnya, perlu diberitahu tentang cara menjaga kesehatan pada masa pubertas, terutama ketika menstruasi sudah tiba.

Apa saja ciri-ciri pubertas perempuan? Bagaimana cara menghadapi masa pubertas anak? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini!

Apa yang Dimaksud dengan Pubertas?

Dilansir dari Kidshealth.org, pubertas adalah istilah yang menjelaskan perkembangan ketika seseorang mulai beranjak dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Ciri-ciri yang paling identik dengan pubertas pada anak perempuan adalah terbentuknya payudara, sementara pada anak laki-laki adalah suaranya yang berubah menjadi lebih mature.

Bagi orang tua, cara menghadapi masa pubertas yang terbaik adalah dengan mencari informasi sebanyak mungkin tentang apa itu pubertas dan ciri-cirinya. Perlu diketahui bahwa anak laki-laki dan perempuan mana pun akan mengalami pubertas. Hanya saja, waktu dan ciri yang muncul bisa berbeda dari satu anak ke anak lain.

Biasanya, pubertas dimulai antara usia 8-13 tahun pada anak perempuan dan 9-15 tahun pada anak laki-laki. Rentang usia yang luas ini dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa anak masih terlihat seperti anak kecil, sementara yang lain terlihat lebih dewasa meski usianya sama.

Ketika tubuh siap untuk memasuki masa pubertas, kelenjar pituitari (kelenjar kecil berbentuk kacang yang terletak di bagian bawah otak) akan mengekskresikan hormon khusus. Hormon-hormon ini kemudian menyebabkan beragam perubahan di berbagai bagian tubuh yang kita kenal sebagai ciri-ciri pubertas.

Secara ringkas, dapat dipahami bahwa pubertas adalah tahap dalam kehidupan ketika seorang anak baik laki-laki maupun perempuan berkembang secara seksual dan mulai memperoleh kesadaran akan seksualitas. Ini adalah waktu ketika hormon orang dewasa mulai bekerja dan mempersiapkan tubuh untuk peran reproduksinya.

Baca juga: Kenali Jenis-Jenis Jerawat dan Cara Mengatasinya

Podcast Momstalk

Ciri-ciri Pubertas pada Anak Perempuan

Seperti yang sudah disebutkan di atas, pubertas akan membawa perubahan baik secara fisik maupun psikis pada setiap anak. Pada anak perempuan, yang muncul pertama kali adalah jerawat, perkembangan pada payudara, serta tumbuhnya rambut di ketiak dan area kewanitaan. Proses pubertas dari berkembangnya payudara hingga menarche (periode menstruasi pertama) bisa berlangsung antara 2-6 tahun.

Jika dibuat berdasarkan urutan waktunya, masa pubertas anak perempuan dapat dibagi ke dalam fase-fase berikut ini:

  • Perkembangan payudara pada usia 8-14 tahun
  • Pertumbuhan rambut di area kewanitaan pada usia 9-14 tahun
  • Pertumbuhan tinggi dan berat badan pada usia 10-15 tahun
  • Menarche pada 10-16 tahun
  • Pertumbuhan rambut ketiak sekitar satu atau beberapa tahun setelah pertama kali rambut kemaluan muncul
  • Jerawat muncul berbarengan dengan pertumbuhan bulu ketiak.

Perubahan Psikis dan Emosional di Masa Pubertas

Tidak hanya fisik, orang tua juga akan mulai menyadari masa pubertas dari kondisi psikis dan emosional. Dalam masa-masa ini, emosi anak akan cenderung menjadi lebih kuat dan intense. Mereka juga akan mengalami perubahan suasana hati yang cepat dan tak terduga.

Mereka akan mengalami emosi yang kuat, yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya. Perasaan bingung, takut, dan marah adalah hal yang umum dialami anak tanpa mereka tahu apa penyebabnya. Mereka juga akan menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung. Ada beberapa penyebab mood swings yang mungkin terjadi pada anak di masa puber antara lain:

  • Hormon
  • Kurang tidur
  • Tekanan dari teman sebaya
  • Kesibukan sekolah
  • Konflik dengan anggota keluarga
  • Kecemasan (anxiety)
  • Perasaan takut sendiri
  • Stres

Tak hanya di ‘luar’, pubertas juga membawa perubahan di ‘dalam’. Ketika tubuh beradaptasi denga hadirnya hormon baru, otak juga merasakan hal yang sama. Di masa puber ini, otak mulai memperkuat bagian yang memungkinkan anak untuk mampu merasakan emosi yang lebih intens dan kompleks.

Namun, bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur emosi, pemikiran mendalam, penalaran, dan pengambilan keputusan sering kali menjadi bagian terakhir yang berkembang. Inilah yang dapat membuat anak merasa seperti emosi mereka berada di luar kendali. Sebab, mereka belum memiliki kapasitas mental yang cukup untuk mengatasinya. Itulah sebabnya anak-anak yang ada di masa puber akan lebih sering tersinggung dan mudah frustrasi.

Bagi anak perempuan, perubahan emosi mungkin akan terasa lebih kentara. Orang tua yang memiliki anak perempuan mungkin akan mendapati anaknya mengalami masalah kepercayaan diri untuk pertama kali dalam hidupnya. Untungnya, ledakan-ledakan emosi ini akan mulai berkurang di akhir masa pubertas. 

Namun, perubahan kondisi emosional tetap akan terjadi menjelang waktu menstruasi. Ini biasa kita sebut dengan PMS atau sindrom pra-menstruasi. Perubahan hormon yang terjadi setiap bulan menjelang datang bulan bisa menyebabkan kecemasan, lekas marah, sulit tidur, dan munculnya rasa sedih.

Lalu, apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mendukung anak selama masa-masa yang naik turun ini? Salah satu strategi terbaik selama masa pubertas anak adalah dengan memastikan mereka tahu bahwa mereka memiliki orang tua yang bisa dipercaya untuk berbagi hal-hal yang sulit tanpa khawatir dihakimi atau dipermalukan.

Jelaskan pada anak bahwa pubertas adalah masa yang menyenangkan dan menjadi pertanda bahwa masa dewasa sudah dekat. Cobalah untuk bersikap seperti teman dengan meyakinkan mereka bahwa perubahan itu adalah hal yang normal dan hanya berlangsung sementara.

Jika ada hal-hal yang mengkhawatirkan mengenai perkembangan anak perempuan di masa pubertas, orang tua sebaiknya segera menghubungi tenaga profesional termasuk dokter dan psikolog. Mencari sumber literasi sebanyak-banyaknya akan membantumu sebagai orang tua untuk menyambut masa puber pada anak.

Baca juga: Hati-hati, Ini 10 Ciri Toxic Parenting yang Tidak Banyak Disadari

Ingin mendengarkan beragam konten menarik seputar ciri-ciri pubertas dan tips parenting lainnya? Kamu bisa mendengarkannya lewat podcast MomsTalk. Supaya makin seru, jangan lupa unduh aplikasi Noice  rumah konten audio Indonesia di Google Play atau App Store, yuk!

Podcast Moms Talk - Noice