Tips Mengatasi Toxic Parenting– Istilah toxic kerap digunakan untuk menggambarkan seseorang yang bersikap dan berperilaku menyakitkan pada orang lain. Tindakan toxic yang berulang bisa membuat orang yang menghadapinya merasa stres dan anxious. Tidak hanya teman saja, orang tua pun bisa bertindak toxic pada anak-anaknya. Dari sinilah istilah toxic parenting muncul. Tindakan toxic sering kali tidak disadari oleh orang yang mengalaminya. Apalagi jika orang yang berlaku toxic itu adalah seseorang yang dekat seperti orang tua. Jika kamu menyadari kamu berada di dalam lingkungan toxic parenting, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghadapinya. Yuk, simak ulasannya!

Baca juga: Punya Trauma Masa Kecil? Kenali Ciri-Cirinya

Tips Menghadapi Toxic Parenting

1. Berhenti untuk Berusaha Selalu Menyenangkan Mereka

Bagi seorang anak, berusaha untuk menyenangkan orang tua serta mencari validasi dari mereka adalah hal yang wajar. Namun, ini tidak bisa kamu lakukan untuk menghadapi toxic parenting. Ketika orang tua sudah membuatmu menjalani hidup yang tidak sesuai dengan nilai dan tujuan yang ingin kamu capai, kamu tidak akan merasa bahagia. Ingat bahwa ini adalah hidupmu dan kamu berhak membuat pilihan yang sesuai dengan hatimu.

2. Buat Batasan yang Jelas dengan Orang Tua

Menetapkan batasan dengan orang-orang yang berperilaku toxic bisa jadi hal yang sulit. Apalagi orang itu adalah orang tuamu sendiri. Namun, tetaplah berusaha untuk membangunnya.

Adanya batasan sangat penting untuk membentuk dan memelihara hubungan yang sehat. Ingat bahwa kamu boleh membatasi kontak dengan orang tua atau menolak dengan baik permintaan mereka. Hubungan yang sehat dibangun dengan rasa hormat. Namun, jika ada orang yang memperlakukanmu dengan buruk, mungkin akan sulit untuk tetap menghormatinya. Membuat batasan akan membantumu tetap berpikir jernih ketika berhadapan lagi dengan mereka.

3. Jangan Berusaha untuk Mengubah Mereka

Mencoba mengubah orang yang tidak mau berubah akan membuatmu frustrasi dan kewalahan. Alih-alih mencoba mengubah orang tuamu dan perilaku mereka, cobalah fokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan. Misalnya saja tentang bagaimana caramu menanggapi orang tuamu dan tentang pilihan-pilihan yang penting dalam hidupmu.

4. Bijak dalam Membagikan Sesuatu pada Mereka

Kepercayaan adalah elemen yang penting dari sebuah hubungan yang sehat. Karena itu, pastikan kamu hanya membagikan hal-hal yang sifatnya personal pada orang yang bisa dipercaya. Orang tuamu mungkin tidak termasuk kategori ini jika:

  • Mereka menggosipkanmu di depan orang lain termasuk keluarga dan teman-teman mereka
  • Mengkritikmu di depan orang lain
  • Membagikan hal-hal pribadi tentangmu tanpa izinmu
  • Menggunakan hal-hal yang mereka ketahui tentangmu untuk mengancammu.

Tidak semua hal tentang dirimu perlu diketahui oleh orang tuamu. Kamu berhak untuk memilih apa yang ingin kamu sampaikan dan tidak ingin kamu sampaikan pada orang tuamu.

5. Ketahui Batas Kesabaran Orang Tuamu

Kamu mungkin sudah bisa membaca kapan waktu orang tuamu menjadi marah atau mudah tersinggung. Misalnya saja, ayahmu cenderung sangat pemarah saat diajak bicara sepulang dari bekerja. Cara menghadapi toxic parenting seperti ini adalah dengan mengetahui batasan yang dimiliki orang tuamu. Carilah waktu lain yang tepat jika ada yang ingin kamu bicarakan dengan ayahmu.

6. Ketahui Kapan Waktunya untuk “Keluar”

Ketika kamu mulai berdebat dengan orang tuamu dan keadaan mulai tak terkendali, jadikan itu sebagai cue untuk ‘keluar’ dari situasi. Ketika kamu sedang berdebat dengan ibumu dan mulai terlontar kata-kata kasar yang tak pantas, segeralah untuk pergi. Tetap berada di ruangan yang sama mungkin akan membuat konflik jadi semakin parah. 

Akhiri perdebatan sesegera mungkin dengan meninggalkan tempat karena itu bisa jadi lebih aman untukmu. Kamu tidak perlu tetap berada di sana hanya untuk menunjukkan sikap sopanmu atau sekadar membuat orang tuamu merasa senang.

7. Jangan Berusaha Membuat Alasan pada Mereka

Beradu argumen dengan seseorang yang punya perilaku toxic bukan hal yang mudah. Cobalah untuk bersikap tegas tentang apa yang penting bagimu. Tapi tetap akui bahwa mungkin orang tuamu tidak memahami sudut pandangmu. Cobalah untuk tidak terseret dalam argumen bernada tinggi dengan ucapan dan perilaku yang tidak sopan.

Ingat bahwa kamu tidak perlu melawan semua argumen yang ditujukan padamu. Sebagai gantinya, kamu bisa pergi dan melepaskan diri untuk tidak terlibat masalah yang lebih pelik.

8. Kamu Tidak Perlu Selalu ada untuk Mereka

Orang dengan perilaku toxic kerap kali bertindak super needy. Mereka mungkin akan menelponmu setiap saat untuk membantu melakukan hampir segala hal yang ada di rumah. Kamu tentu saja boleh membantu selama itu layak dan apa yang kamu lakukan dihargai.

Ketika kamu sendiri merasa tidak diperlakukan dengan baik, kamu tidak wajib untuk terus menerus jadi sopir, pembantu, tukang kebun atau kurir bagi orang tuamu. Kamu juga tidak berkewajiban untuk menelepon orang tuamu 24/7. Kalau kamu sedang tidak punya waktu, kamu boleh memilih tidak menjawab panggilan atau membalas pesan mereka nanti.

9. Tidak Perlu Menghabiskan Waktu Libur dengan Mereka

Dalam beberapa tradisi keluarga, menghabiskan waktu liburan bersama-sama kerap memberikan tekanan tersendiri bagi mereka yang punya orang tua toxic. Tapi kalau kamu merasa liburanmu terlalu berharga jika hanya untuk mendengarkan perdebatan dan permintaan-permintaan tidak masuk akal dari orang tuamu, kamu tentu boleh memilih liburan yang tenang dan jauh dari mereka.

10. Beri Perhatian pada Dirimu Sendiri

Menghadapi toxic parenting akan memberikan tekanan yang merusak kesehatan mental dan fisikmu. Karena itu, penting untuk memberikan perhatian terbaik pada dirimu sendiri. Mulailah dari hal-hal yang paling mendasar seperti:

  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang
  • Meningkatkan kualitas istirahat
  • Berolahraga secara teratur
  • Bergaul dengan orang-orang yang bisa memberikan positive vibes padamu
  • Mengakui perasaanmu dan memberi ruang untuk menemukan jalan keluar yang sehat
  • Mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat

Baca juga: Hati-hati, Ini 10 Ciri Toxic Parenting yang Tidak Banyak Disadari

Menghormati dan mencintai orang tua memang kewajiban setiap anak. Tapi ketika orang tua mulai berperilaku toxic, penting untuk memposisikan diri secara benar. Bukan sekadar demi orang tua, tapi demi dirimu sendiri.Butuh masukan lain seputar toxic parenting dan keluarga? Kamu bisa mendengarkan beragam insight, curhatan, dan cerita seru seputar relationship dan keluarga bersama Happy Broken Family di Noice, rumah konten audio Indonesia. Unduh aplikasinya lewat Google Play atau App Store sekarang juga!

Noice Original Podcast - Happy Broken Family