Tarian Papua – Papua memang tak pernah gagal memikat wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain alamnya yang eksotis, budaya Papua adalah daya tarik lain dari pulau terbesar ke dua di dunia. Salah satu budaya yang menarik perhatian wisatawan adalah tarian tradisional Papua yang unik dan sarat makna.

Apa saja tarian adat Papua? Simak informasi mengenai tarian adat tradisional Papua dan fakta unik di baliknya dalam artikel ini.

9 Tarian Budaya Papua

Berikut 9 tarian daerah Papua yang wajib banget kamu ketahui:

1. Tari Selamat Datang

Sesuai namanya, Tari Selamat Datang merupakan budaya Papua yang digunakan untuk menyambut tamu yang baru menginjakkan kaki di tanah Papua. Dahulu, tarian yang jadi simbol keramahtamahan masyarakat Papua ini dipentaskan untuk teman, tamu terhormat, atau siapapun yang memiliki niat baik datang ke Papua. Kini, tari selamat datang bukan hanya digunakan untuk menyambut tamu terhormat.

Tarian selamat datang, kini bisa kamu temukan di festival budaya, promosi wisata Papua, dan pertunjukkan seni lainnya.

2. Tari Musyoh

Masyarakat Papua yakin bahwa arwah orang meninggal itu masih bergentayangan. Keyakinan itu mereka tuangkan dalam budaya Papua Tari Musyoh, tari adat tradisional yang mengisahkan tentang arwah yang tidak tenang.

Selain menjadi simbol arwah orang meninggal yang gentayangan, Tari Musyoh juga merupakan simbol rasa terima kasih dan penghormatan. Sehingga, tari ini juga digunakan untuk menyambut para tamu.

Tari Musyoh untuk pengusiran arwah, dibawakan oleh para laki-laki. Sedangkan tari yang digunakan untuk menyambut para tamu, dibawakan oleh laki-laki dan perempuan. Untuk mengiringi gerakan para penari, digunakan alat musik tifa.

3. Tari Yospan

Tari Yospan atau Yosim Pancar merupakan tarian budaya Papua yang sering dibawakan oleh pemuda dan pemudi sebagai bentuk persaudaraan dan persahabatan. Ketika menari, posisi para penari akan membentuk lingkaran. Para penari tersebut berjalan berkeliling sambil terus menari dengan dinamika, penuh semangat, dan energik.

Kostum yang digunakan dalam pertunjukan tari Yospan, terbuat dari akar atau daun. Kostum ini juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti penutup kepala, lukisan tubuh, dan lainnya.

4. Tari Sajojo

Siapa tak kenal dengan Tari Sajojo? Tarian tradisional budaya Papua yang satu ini, sering ditampilkan dalam berbagai acara hiburan, adat, maupun budaya. Sehingga, membuat Tari Sajojo cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Dengan diiringi lagu daerah Papua berjudul Sajojo, tarian ini didominasi oleh gerakan kaki yang enerjik dan ceria. Lagu Sajojo sendiri merupakan lagu daerah Papua yang menceritakan tentang seorang gadis yang dicintai dan diidolakan di kampungnya.

5. Tari Wutukala

Tari Wutukala berkisah tentang pasangan yang sedang berburu, tetapi mengalami kesulitan saat menangkap ikan dengan tombaknya. Tarian ini diawali dengan masuknya penari pria dan membentuk formasi berburu. Kemudian, disusul dengan penari wanita yang membawa Noken untuk menampung ikan hasil buruan mereka.

Kostum untuk Tari Wutukala ini menggunakan mahkota dengan hiasan kepala burung Cendrawasih. Tubuh para penari, dihiasi dengan lukisan etnik hitam putih. Sedangkan untuk menutup bagian bawah, para penari menggunakan daun sagu.

Baca Juga: Dari Potong Jari Hingga Injak Piring, Berikut Daftar Budaya Papua yang Unik!

6. Tari Kafuk

Tari Kafuk atau budaya pencair suasana, merupakan tari dari Papua Barat yang melambangkan tentang sambutan masyarakat Papua yang penuh suka cita. Tarian ini dilakukan oleh penari wanita yang membentuk dua barisan. Formasi dalam tarian ini, para tetua berada di depan, disusul para anak muda, dan anak kecil yang berada dibarisan paling belakang.

Formasi barisan kemudian dibuat merenggang. Salah satu penari akan menarik tamu dan menempatkannya ke tengah barisan dan membawanya ke tengah perkampungan. Setelah berada di tengah perkampungan, formasi akan bubar dan berganti menjadi lingkaran atas instruksi kepala suku. Para penari kemudian mengajak tamu untuk menari dengan kaki mengayun ke kanan dan ke kiri.

7. Tari Perang

Sesuai namanya, tari ini memiliki keterkaitan dengan peperangan. Tari perang merupakan bentuk penghormatan masyarakat Papua terhadap leluhur yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Tarian ini dulunya digunakan untuk membangkitkan semangat. Namun, seiring berjalannya waktu, tari ini digunakan sebagai hiburan atau pertunjukkan.

Para pria yang membawakan tari ini, mengenakan pakaian adat yang dilengkapi anak panah, seperti hendak berperang. Diiringin alunan musik yang berasal dari tabuhan tifa dan alat musik tiup, para penari mulai memainkan peran. Ada yang berperan menjadi sekelompok musuh, pasukan, dan ketua suku.

8. Tari Soanggi

Tari Soanggi, menurut kepercayaan masyarakat Papua Barat, merupakan roh jahat yang gentayangan karena masih memiliki janji yang belum terpenuhi. Soanggi sendiri merupakan tari khas Papua yang berasal dari daerah pantai Teluk Cendrawasih, Waropen, Papua Barat. Tarian ini digunakan untuk mengusir roh jahat.

Tarian ini berawal dari kisah seorang suami yang ditinggal mati sang istri karena menjadi korban anggi-anggi atau soanggi (makhluk jadi-jadian). Oleh karena itu, tarian ini menggambarkan perang antara penduduk dengan soanggi. Untuk mengusir soanggi, para penduduk ini bersenjatakan busur dan panah.

Sebelum memulai tarian, para penari harus melakukan ritual yang dipimpin kepala suku terlebih dahulu. Tarian ini melibatkan puluhan penari laki-laki dan satu orang yang berperan sebagai kepala suku. Kostum yang dikenakan dalam tarian ini merupakan pakaian adat tradisional Papua Barat. Sedangkan iringan musik untuk tarian ini menggunakan tifa dan terompet kerang.

9. Tari Magasa

Tari Magasa merupakan tarian tradisional masyarakat Suku Arfak yang digunakan sebagai perayaan kemenangan atau ketika berhasil meraih sesuatu. Selain itu, tarian ini juga sebagai simbok persatuan dan kesatuan masyarakat Suku Arfak, karena dilakukan bersama tanpa memandang  gender, umur, dan status sosial. Para penari membentuk formasi memanjang dan saling bergandengan. Kemudian, bergerak sesuai syair lagu yang dibawakan.

Fakta Menarik Tarian Khas Papua

Setiap tarian adat, tentu memiliki keunikannya masing-masing, begitu juga dengan budaya Papua. Tarian khas Papua ini memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya unik, berbeda dan istimewa.

Tarian dari Papua memiliki gerakan khas yang berpusat pada kaki. Sebagai besar tarian Papua, didominasi oleh gerakan loncatan, pijakan kaki yang tegas, dan hentakan. Gerakan-gerakan ini dilakukan dengan antusiasme dan tenaga yang besar.

Selain itu, tempo maupun ketukan dalam setiap tarian khas Papua, dilakukan dengan cepat dan teratur. Sebagian besar tarian juga disertai teriakan atau ciri khas vokal yang tinggi dan penuh semangat.

Baca Juga: Punya Cita Rasa Unik, Ini Daftar Makanan Khas Papua yang Wajib Dicoba

Budaya Papua memang unik dan beragam, ya. Terbukti dengan banyaknya jenis tarian khas Papua. Ingin tahu budaya unik dari Papua selain tariannya? Well, kamu bisa eksplor lebih dalam tentang Papua lewat audiobook The World Until Yesterday yang tersedia di Noice.

Di rumah konten audio Indonesia ini ada banyak pembahasan mengenai budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Yuk, buruan unduh aplikasi Noice di PlayStore atau App Store dan dengarkan berbagai format audio lain yang ada di sana!

Ide Pokok “The World Until Yesterday”

by Jared Diamond