Makanan khas Papua – Papua merupakan pulau terbesar ke dua di dunia yang memiliki banyak kekayaan. Selain kaya dengan pesona alam, budaya, dan tarian tradisionalnya, Papua juga kaya akan makanan dengan cita rasa unik. Apa saja makanan khas Papua dengan cita rasa unik yang wajib kamu coba? Simak ulasannya berikut ini.

Makanan Khas Papua yang Unik

Berkunjung ke Provinsi yang terletak di ujung timur Indonesia, rasanya kurang lengkap jika tidak mencicipi makanan khas Papua. Jika daerah lain menggunakan nasi sebagai bahan makanan pokok, berbeda dengan Papua. Sagu menjadi makanan andalan masyarakat Papua. Jadi, tidak heran kalau makanan khas Papua itu unik dan jarang ditemukan di tempat lain.

Kalau kamu jalan-jalan ke Papua, jangan lupa kulineran dan mencoba 9 makanan khas daerah Papua berikut:

1. Papeda

Makanan tradisional Papua yang satu ini sudah banyak dikenal masyarakat. Papeda yang terbuat dari tepung sagu, memiliki rasa cukup tawar atau hambar. Oleh karena itu, untuk menikmati enaknya papeda, biasanya makanan tradisional Papua ini disajikan dengan ikan kuah kuning, ikan bakar, atau ikan kuah bening.

Papeda merupakan makanan khas daerah Papua yang sangat populer di Indonesia Timur. Jadi, ketika berkunjung ke daerah-daerah yang berada di ujung timur Indonesia, kamu bisa dengan mudah menemukan rumah makan yang menjual papeda.

2. Udang Selingkuh

Makanan khas Papua yang satu ini memiliki nama yang unik, ya! Disebut udang selingkuh karena bahan utama masakan ini memiliki badan udang, namun capitnya seperti kepiting. Jadi, masyarakat lokal menganggap udang tersebut adalah hasil perselingkuhan udang dan kepiting.

Makanan udang selingkuh, dibuat dengan bahan utama udang air tawar yang diambil dari sungai. Udang ini kemudian dimasak sambal asam manis, saus tiram, saus padang, atau saus mentega. Kamu bisa memilih sausnya sesuai selera. Soal rasa, udang selingkuh memiliki tekstur yang lebih lembut dan manis dibanding udang air laut.

3. Kue Bagea

Kue bagea merupakan camilan khas Papua yang terbuat dari sagu. Camilan ini berbentuk bulat kecil-kecil, seperti bentuk kue pada umumnya. Hanya saja, bagea memiliki tekstur lebih keras dibanding kue lain. Selain sagu, kue ini juga dibuat dengan campuran terigu, gula, kayu manis, kacang tanah, biji kenari, dan cengkeh, dan kacang tanah.

Meski memiliki tekstur keras, kue bagea ini akan lumer di mulut. Agar lebih mudah digigit, sebaiknya konsumsi kue ini sambil dicelup ke dalam teh.

4. Ikan Bakar Manokwari

Sekilas, proses pembuatan ikan bakar manokwari, sama dengan cara bakar ikan pada umumnya. Ikan dilumuri dengan jeruk nipis terlebih dahulu sebelum dibakar. Perbedaan ikan bakar manokwari khas Papua dengan ikan bakar lainnya, terletak pada cara penyajiannya. Jika daerah lain menggunakan kecap atau bumbu kacang, ikan bakar manokwari disajikan menggunakan sambal dan rempah yang digiling kasar. 

Baca Juga: Dari Potong Jari Hingga Injak Piring, Berikut Daftar Budaya Papua yang Unik!

5. Ikan Bungkus

Ikan bungkus merupakan makanan khas Papua yang dibuat dengan bahan ikan laut yang diberi bumbu, kemudian dibungkus daun. Sekilas, ikan bungkus hampir mirip dengan ikan pepes. Namun, jika ikan pepes dibungkus dengan daun pisang, maka ikan bungkus khas Papua ini dibungkus pakai daun talas.

6. Cacing Laut

Makan cacing laut, bagaimana rasanya, ya? Makanan khas daerah Papua yang satu ini memang unik karena dibuat dari cacing laut yang berwarna putih panjang. Masyarakat sekitar, khususnya yang tinggal di sekitar Raja Ampat, menyebutnya sebagai insonem.

Ada dua cara mengolah insonem jadi makanan khas Papua dengan cita rasa unik. Pertama, setelah dicuci bersih, insonem dikeringkan dengan cara diasap. Yang kedua, insonem diolah dengan cara dijemur di bawah sinar matahari langsung. Insonem yang sudah dikeringkan ini bisa dikonsumsi dengan nasi, petatas rebus, singkong rebus, sagu, sinole kelapa, atau pisang rebus. Selain itu, insonem kering juga dapat dikonsumsi langsung sebagai camilan.

7. Sate Ulat Sagu

Makanan tradisional Papua satu ini terlihat ekstrim, ya. Namun, jangan salah! Kuliner ekstrim yang terbuat dari ulat sagu ini justru kaya akan protein, bisa jadi sumber energi, dan rendah kolesterol. Untuk mendapatkan ulat sagu yang akan dijadikan sate, orang Papua memotong pohon sagu dan membiarkan batang pohon sagu tersebut membusuk.

Cara membuat sate ulat sagu ini tidak berbeda jauh dengan cara membuat sate pada umumnya. Setelah ulat sagu selesai dibakar, kemudian diberi bumbu sate dan disajikan bersama roti sagu atau papeda. Kamu berani mencobanya?

8. Colo-Colo

Kalau di Jawa punya sambal terasi, sambal bawang, atau sambal korek, maka Papua juga punya sambal favorit. Namanya, sambal colo-colo. Sambal ini sebenarnya berasal dari Maluku. Namun, kini sambal colo-colo juga jadi makanan favorit masyarakat Papua.

Sambal colo-colo terbuat dari cabai, bawang merah, daun kemangi, dan tomat yang dipotong-potong. Campuran bahan tersebut kemudian diberi sedikit gula, garam, dan perasan air jeruk lemon yang membuat rasanya jadi segar. Sambal colo-colo ini biasanya disajikan sebagai pendamping hidangan lainnya, misal untuk makan ikan bakar.

9. Aunu Sanebre

Aunu Sanebre adalah makanan tradisional Papua yang terbuat dari nasi dan ikan teri. Cara membuat aunu sanabre ini terbilang mudah. Pertama, nasi dan teri digoreng secara bersamaan. Setelah tercampur sempurna dan matang, kedua bahan ini kemudian diberi irisan daun talas dan parutan kelapa. Semua adonan ini kemudian dikukus. Aunu sanebre bisa dinikmati bersama papeda atau olahan umbi-umbian.

Meski tampak sederhana, makanan khas daerah Papua satu ini ternyata pernah menjadi nominator dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) II 2017. Aunu Sanebre masuk dalam kategori Makanan Tradisional Populer.

Baca Juga: Mengenal Macam-Macam Tarian Papua dan Fakta Menarik di Baliknya

Unik dan menarik bukan, makanan khas daerah Papua di atas? Hal itu tentu karena rempah di negara kita sangat melimpah ruah. Nah, buat yang mau tau lebih banyak tentang rempah-rempah asli Tanah Air, kalian bisa langsung dengar audiobook Rumah Tanah Rempah cuma di Noice!

Nggak cuma itu aja, kalian juga bisa temukan berbagai konten menarik lainnya tentang Indonesia di rumah konten audio Indonesia. Tunggu apa lagi? Yuk, unduh aplikasi Noice PlayStore atau App Store sekarang juga!

Ide Pokok “Rumah Tanah Rempah”

by Nurdiyansah Dalidjo