Amalan di Bulan Ramadhan – Ramadhan merupakan bulan penuh keberkahan. Oleh karenanya, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal baik selama Ramadhan. Selain puasa, kamu perlu menjalankan berbagai amalan di Bulan Ramadhan. Dengan begitu, kamu akan memperoleh pahala yang berlipat ganda.

Keutamaan Bulan Ramadhan

Sebelum mengetahui tentang amalan sunnah puasa apa saja yang bisa kamu lakukan selama Ramadhan, ada baiknya kamu tahu keutamaan pada bulan yang suci ini. Ada banyak keutamaan yang bisa kamu temukan pada Bulan Ramadhan. Dari sekian banyak keutamaan, sebagian di antaranya adalah sebagai berikut: 

1. Pahala yang Berlipat Ganda

Keutamaan pertama yang bisa kamu dapatkan dari Bulan Ramadhan adalah kesempatan memperoleh pahala sebanyak-banyaknya. Allah Swt. menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi setiap muslim. Pahala tersebut bisa kamu dapatkan dengan melaksanakan berbagai ibadah di Bulan Ramadhan, baik amalan sunah maupun wajib. 

2. Bulan Penuh Pengampunan

Selanjutnya, kamu juga akan menjumpai keutamaan Ramadhan sebagai bulan penuh pengampunan. Kamu berkesempatan untuk memperoleh pengampunan atas setiap dosa yang pernah dilakukan di masa lalu. Oleh karena itu, setiap umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak meminta ampunan selama Ramadhan. 

3. Bulan yang Mustajabah

Tidak hanya bulan yang penuh pengampunan dari Allah, Ramadhan merupakan bulan yang mustajabah. Artinya, bulan ini memiliki keutamaan yang bisa membuat doa kamu dikabulkan oleh Allah Swt. Ada tiga waktu yang secara khusus memiliki keistimewaan di Bulan Ramadhan,  yaitu: 

  • Sahur. Sahur termasuk salah satu waktu yang mustajabah. Alasaannya adalah karena waktu sahur termasuk dalam sepertiga malam terakhir. 
  • Ketika berpuasa. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. pernah berkata, ada tiga orang yang doanya tidak akan ditolak oleh Allah. Salah satunya adalah doa orang yang berpuasa. 
  • Buka puasa. Waktu berbuka menjadi mustajabah karena menjadi penutup dari aktivitas puasa. Keberadaannya menjadi penentu apakah kamu hari itu berpuasa sehari penuh atau tidak. 

4. Kesempatan Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

Dalam Bulan Ramadhan, Allah memberikan kesempatan yang sangat besar untuk meraih pahala. Tidak hanya pahala yang berlipat ganda, tetapi juga karena ada lailatul qadar di dalamnya. 

Lailatul qadar adalam sebuah malam yang sangat istimewa di Bulan Ramadhan. Seorang muslim yang melakukan amalan kebaikan di malam tersebut, nilainya akan jauh lebih besar dibandingkan ketika melaksanakannya selama seribu bulan. 

5. Banyak Kesempatan Berbuat Kebaikan

Keutamaan yang tak kalah besar adalah banyaknya kesempatan untuk berbuat kebaikan. Ada banyak alasan yang menjadi penyebabnya. Termasuk di antaranya adalah karena Ramadhan adalah momen ketika Allah membelenggu para setan di neraka. 

Ketidakhadiran setan di Bulan Ramadhan adalah sebuah kesempatan berharga bagi seorang muslim. Kamu bisa secara bebas melakukan amalan di Bulan Ramadhan tanpa mendapatkan godaan dari setan. Terlebih lagi, Allah juga sengaja membuka pintu surga selebar-lebarnya di bulan penuh berkah ini.

Baca Juga: Jelang Bulan Ramadhan, Ini Jenis Puasa Sunnah yang Bisa Kamu Lakukan

Hanan Attaki Podcast

by Ustadz Hanan Attaki

Amalan di Bulan Ramadhan yang Utama Selain Puasa

Untuk mendapatkan berbagai keutamaan dari bulan suci Ramadhan, kamu tidak hanya perlu berpuasa. Namun, kamu bisa pula menjalankan berbagai amalan-amalan sunah puasa Ramadhan yang dicontohkan oleh Rasulullah selama bulan suci, di antaranya adalah: 

1. Memperbanyak Salat

Amalan yang pertama adalah dengan memperbanyak salat. Kamu tidak hanya perlu memenuhi kewajiban salat lima waktu. Namun, jangan lupa kalau ada banyak jenis salat sunah yang bisa kamu lakukan selama Ramadhan. 

Sebagai referensi, berikut ini adalah beberapa jenis salat sunah yang bisa kamu lakukan untuk mengisi waktu selama Ramadhan: 

  • Salat rawatib. Salat sunah yang satu ini keberadaannya sebagai pengiring salat wajib. Kamu bisa menjalankannya sebelum dan sesudah salat fardhu. 
  • Salat tahiyatul masjid. Kamu bisa pula menjalankan salat tahiyatul masjid yang bisa dilaksanakan saat memasuki masjid. 
  • Salat dhuha. Salat ini bisa kamu jalankan pada rentang antara waktu terbit matahari sampai waktu zuhur. Kamu dapat menjalankannya 2 rakaat, 4 rakaat, ataupun 12 rakaat. 
  • Salat tahajud. Kesempatan menjalankan salat tahajud di bulan puasa sangat besar. Apalagi, kamu bisa melaksanakannya sebelum memulai waktu sahur. 
  • Salat tarawih. Salat sunah yang satu ini hanya bisa kamu lakukan selama puasa. Oleh karena itu, pelaksanaannya menjadi spesial dibanding salat sunah lain. 
  • Salat witir. Ada pula salat witir yang merupakan pelengkap dari salat sunah lain. Berbeda dengan salat sunah lain, witir bisa kamu jalankan dengan rakaat ganjil. 

2. Mendekatkan Diri dengan Al-Qur’an

Selain salat, kamu bisa pula melakukan amalan utama di Bulan Ramadhan dengan mendekatkan diri kepada Al-Qur’an. Bagaimana caranya? Ada dua upaya yang bisa kamu lakukan, yaitu: 

  • Membaca Al-Qur’an sebanyak-banyaknya. Manfaatkan waktu senggang untuk membaca Al-Qur’an. Bahkan, kalau perlu usahakan untuk menamatkan atau mengkhatamkan Al-Qur’an berulang kali selama Ramadhan. Keutamaan mengkhatamkan Al-Quran dijelaskan pada HR. Tirmidzi berikut:

نْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Artinya: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” ( HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)

  • Mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Selain membaca Al-Qur’an, kamu bisa pula memilih untuk mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Amalan ini sangat mudah dan bisa kamu lakukan di mana saja. Salah satu contohnya adalah dengan mendengarkan lantunan ayat lewat Noice. 

3. Bersedekah

Selanjutnya, kamu perlu memperbanyak aktivitas bersedekah selama Ramadhan. Ada banyak dalil yang memperlihatkan betapa besarnya pahala amalan bersedekah. Terlebih lagi, kalau kamu melakukannya di Bulan Ramadhan yang penuh keberkahan.  Dalam hadis HR Tirmidzi, dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda :

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ

Artinya: “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi, dari Abu Hurairah)

Sedekah juga merupakan amalan di Bulan Ramadhan yang bisa kamu lakukan secara fleksibel. Tidak hanya terbatas pada sedekah materi. Namun, kamu juga bisa memilih untuk menyedekahkan tenaga.

4. Memberi Makan

Memberi makan orang berbuka puasa juga bisa termasuk sedekah, yang merupakan amalan bulan Ramadhan lainnya. Maka tidak heran jika masjid-masjid sering mengadakan buka bersama bagi para jamaah atau orang-orang di pinggir jalan yang membagikan hidangan berbuka.

Hal ini karena sedekah adalah salah satu amalan utama yang dikerjakan di bulan Ramadhan. Bahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid Al-Juhani RA, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192)

5. I’tikaf

I’tikaf merupakan kegiatan berdiam diri di masjid dengan melakukan berbagai ibadah wajib dan juga sunnah. Dalam hadits yang diceritakan Aisyah RA, Rasulullah SAW senantiasa melakukan i’tikaf setiap 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Berikut haditsnya:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]

Artinya: “Nabi SAW melakukan i’tikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan i’tikaf setelah beliau wafat.” (HR Muslim).

6. Beristighfar

Manusia memang tidak akan pernah luput dari salah dan dosa, namun pintu maaf akan selalu terbuka dengan beristighfar kepada Allah SWT.  Istighfar sendiri merupakan kalimat yang secara khusus ditujukan untuk meminta maaf dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan.

Diriwayatkan Abu Hurairah, ia mendengar bahwa Rasulullah SAW menuturkan, “Demi Allah! aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR Bukhari & Ahmad)

Dalam riwayat lain, Nabi SAW bersabda, “Sungguh aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya seratus kali dalam sehari.” (HR Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah & Ahmad, dari Abu Hurairah)

Jika Rasulullah yang dijamin masuk Surga saja beristighfar sebanyak itu, bagaimana kita yang belum tentu masuk Surga?

7. Umrah di Bulan Ramadhan

Berangkat ke Tanah Suci menjadi impian bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia, entah dalam rangka Umrah maupun Haji. Namun ada hal yang berbeda jika kita melakukan Umrah pada bulan Ramadhan.

Sebab melaksanakan Umrah di bulan Ramadhan pahalanya seperti melaksanakan Haji. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits:

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya pada seorang wanita,

مَا مَنَعَكِ أَنْ تَحُجِّى مَعَنَا

Artinya: “Apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?”

Wanita itu menjawab, “Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya –ditunggangi suami dan anaknya-. Ia meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut. Lalu kemudian Rasulullah SAW bersabda,

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ

“Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).

Selama Umrah, amalan-amalan yang dilakukan pun akan berlipat ganda pahalanya jika dilakukan pada bulan Ramadhan.

8. Fokus Beribadah di 10 Hari Terakhir

Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Allah SWT menjanjikan ampunan kepada umat Islam yang beribadah. Bahkan Rasulullah SAW pun jadi lebih bersemangat untuk beribadah ketika memasuki 10 hari terakhir Ramadhan dalam rangka mencari lailatul qadar. Sebagaimana yang dijelaskan pada hadits berikut:

Aisyah RA berkata,

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

9. Menyegerakan Berbuka Puasa

Barangkali pernah ada yang berpikir bahwa semakin lama berpuasa di hari tersebut maka pahalanya akan semakin banyak. Kenyataannya, justru umat Islam dianjurkan untuk segera berbuka puasa ketika mendengar adzan maghrib. Sebagaimana hadits berikut:

Rasulullah SAW bersabda,

لا يَزالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: “Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan buka puasa.” (HR Bukhari & Muslim, dari Sahl bin Sa’ad)

10. Melakukan Sahur

Sahur sebelum melaksanakan puasa memiliki beberapa tujuan, yaitu memperoleh tenaga untuk beraktivitas seharian sekaligus melaksanakan sunnah seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Selain itu, sahur juga bisa membuat umat Islam mendapat keberkahan yang melimpah. Hal tersebut terdapat pada riwayat Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

السُّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

Artinya: “Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad)

11. Menjaga Lisan

Selain menjaga diri dari hawa nafsu dan amarah, Rasulullah SAW juga memerintahkan umatnya untuk menjaga lisan ketika sedang berpuasa. Perintah ini dijelaskan dalam hadits berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رِوَايَةً قَالَ إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ

Artinya: Dari Abu Hurairah, beliau bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian di suatu hari sedang berpuasa berpuasa, maka janganlah dia berkata-kata kotor dan berbuat kebodohan dan sia-sia. Bila dia dicaci oleh orang lain atau diperangi, maka hendaklah dia mengatakan, “Sesungguhnya saya sedang berpuasa.” (HR Muslim, No 1151)

Masih dalam redaksi hadits yang sama, riwayat lain dari Abu Dawud disebutkan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ جُنَّةٌ إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ فَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ

Artinya: Dari Abu Hurairah bahwa Nabi ﷺ berkata, “Puasa adalah tameng, apabila salah seorang diantara kalian berpuasa maka janganlah ia berkata kotor, dan melakukan perbuatan bodoh. Apabila terdapat seseorang memusuhinya atau mencelanya maka hendaknya dia mengatakan, “Aku sedang berpuasa.”

12. Memperbanyak Tahlil

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang mengucapkan, “Laa ilaha illa allahu, wahdahu laa syarika lahu, lahu al-almulku wa lahu al- hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir” sebanyak 100 kali dalam sehari, maka ia seperti memerdekakan 10 budak, dituliskan untuknya 100 kebaikan, dihapuskan untuknya 100 dosa, ia mendapatkan benteng dari setan pada hari tersebut hingga sore hari, dan tidak ada satu pun yang melakukan hal yang lebih baik dari dirinya melainkan orang yang mengamalkan (ucapan tersebut) lebih banyak darinya.” (HR Bukhari & Muslim)

13. Mengucap Tasbih, Tahmid, & Takbir

Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang bertasbih kepada Allah sebanyak 33 kali, bertahmid kepada Allah sebanyak 33 kali, dan bertakbir kepada Allah sebanyak 33 kali; maka semuanya berjumlah 99.”

Lalu beliau berkata lagi, “Dan ke-100 nya mengucapkan, “Laa ilaha illa Allahu wahdahu laa syariika lahu, lahu al-mulku wa lahu al- hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir (Tiada sesembahan melainkan Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kekuasaan dan puji-pujian; dan Dia adalah Dzat yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu)”, maka diampuni kesalahan-kesalahannya walaupun sebanyak buih yang ada di lautan.” (HR Muslim, Abu Dawud & Ahmad)

Baca Juga: Ide Makanan yang Cocok untuk Berbuka Puasa, Cara Masaknya Mudah Lho!

Nah, itulah berbagai keutamaan serta sunnah puasa Ramdhan yang bisa kamu lakukan untuk mengisi waktu selama Ramadhan. Tak lupa, kamu perlu menyempatkan waktu untuk mendengarkan berbagai kajian keilmuan Islam yang menarik di web player Noice. Terlebih lagi, kamu berkesempatan untuk memperoleh tausiah dari Ustad Hanan Attaki secara langsung.

Yuk, segera download aplikasi Noice di AppStore dan PlayStore agar kamu bisa mendengarkan banyak konten islami yang menarik dalam bentuk audioseries, audiobook, hingga radio online.

Hanan Attaki Podcast

by Ustadz Hanan Attaki