Apa Itu Gaslighting – Apakah kamu pernah mendengar istilah “gaslighting”? Atau kamu mungkin pernah mengalaminya dalam hubungan dengan pasangan? Istilah ini cukup populer di kalangan masyarakat modern dan dapat terjadi dalam hubungan interpersonal, misalnya antara pasangan suami istri, rekan kerja, dan sebagainya. 

Apa Itu Gaslighting? 

Gaslighting merupakan bentuk manipulasi emosional dari satu orang kepada orang lain. Pelaku gaslighting akan membuat korban mempertanyakan keyakinan dan pandangannya terhadap realitas. Bentuk manipulasi ini dapat membuat korban merasa kehilangan rasa percaya diri dan sangat bergantung pada pelaku.

Istilah ini berasal dari judul sebuah drama yaitu Gas Light (1938) yang kemudian dirilis menjadi film berjudul Gaslight (1940). Film ini mengisahkan suami yang mengisolasi serta memanipulasi istrinya. Istilah tersebut menjadi semakin populer setelah Robin Stern, pendiri dan direktur asosiasi Yale Center for Emotional Intelligence menulis buku berjudul The Gaslight Effect (2007).

Faktor Penyebab Gaslighting

Merujuk pada sebuah laporan yang berasal dari Good Therapy, dikatakan bahwa faktor paling sering yang menyebabkan seseorang berperilaku gaslighting adalah karena keinginannya untuk menguasai orang lain.

Biasanya perilaku gaslighting dimiliki orang dengan gangguan Narcissistic Personality Disorder (NPD) yang sangat menggambarkan orang egois serta sombong. Mereka berpikir bahwa mereka istimewa sehingga hanya pendapat dan perasaan mereka sajalah yang paling penting untuk diperhatikan. Alhasil, mereka menjadi kurang memiliki empati terhadap orang lain.

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan orang bertindak manipulatif dalam hubungan, yaitu:

  • Menjaga harga diri.
  • Menghindari kesalahan.
  • Untuk mencapai kepuasan pribadi.
  • Ingin memeriksa hubungan dan.
  • Ingin korban percaya padanya.

Ciri Gaslighting dalam Hubungan 

Korban gaslighting dapat mengalami kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya dan bisa berakhir pada pikiran ingin bunuh diri. Karena itu, penting bagi kamu untuk mengenali tanda-tanda gaslighting dalam suatu hubungan. Apa saja di antaranya?

1. Ragu Pada Perasaan dan Realitas

Jika kamu menerima perlakuan buruk dari pasangan, tetapi merasa tidak yakin dengan perasaan yang dialami, kamu bisa jadi sedang menjadi korban gaslighting. Cara kerjanya adalah membuat kamu ragu dengan realitas yang terjadi. Kamu justru merasa diri terlalu sensitif. 

2. Mempertanyakan Penilaian dan Persepsi

Ciri hubungan yang diwarnai dengan gaslighting adalah kamu takut untuk menyuarakan atau mengekspresikan emosi. Saat kamu menyampaikan pendapat atau menunjukkan emosi yang sesungguhnya, kamu akhirnya menyesal karena keadaan menjadi lebih buruk. Untuk menghindari kondisi tersebut, kamu berusaha untuk diam saja.

3. Merasa Rentan dan Tidak Aman

Ciri lain dari gaslighting adalah merasa rentan dan tidak aman dalam hubungan. Walaupun berstatus sebagai pasangan, kamu tidak yakin hubungan itu akan bertahan dalam jangka panjang. Kamu juga mungkin akan merasa gelisah dan kurang percaya diri dalam hubungan yang dimiliki. 

4. Merasa Sendiri dan Tidak Berdaya

Gaslighting dalam hubungan bisa membuat kamu merasa bahwa setiap orang menilai kamu aneh, gila, kurang stabil, dan penilaian negatif lainnya sama seperti penilaian dari orang yang melakukan gaslighting. Kamu pun merasa terjebak dan terisolasi serta tidak bisa melakukan apa pun untuk keluar dari situasi tersebut.

5. Merasa Kecewa Pada Diri Sendiri

Ciri lainnya adalah kamu merasa kecewa pada diri sendiri karena telah menjadi seperti sekarang. Sebagai contoh, kamu merasa lemah dan pasif, padahal dulu pernah merasa kuat dan lebih asertif.

6. Selalu Merasa Khawatir 

Dalam hubungan yang kental dengan perilaku gaslighting, kamu sering merasa takut sesuatu yang buruk akan terjadi saat berdekatan dengan pelaku. Kamu merasa terancam dan gelisah tanpa alasan. 

7. Meminta Maaf Terus-Menerus

Sebagai korban, kamu perlu meminta maaf terus-menerus kepada pelaku. Bukan hanya karena melakukan kesalahan, tetapi karena apa pun yang kamu lakukan. Alasan meminta maaf karena takut orang tersebut marah atau melakukan tindakan emosional.

8. Merasa Tidak Cukup Baik

Di hadapan pelaku gaslighting, kamu merasa tidak cukup baik. Namun, kamu selalu berusaha untuk memenuhi tuntutan walaupun sebenarnya hal itu tidak masuk akal. 

9. Sulit Membuat Keputusan

Kamu sulit membuat keputusan karena merasa tidak percaya pada diri sendiri. Kamu lebih memilih agar orang lain yang membuat keputusan untukmu.

Baca Juga: Lebih Santai Saat Bergaul, Ini Cara Agar Tidak Mudah Baper

Podcast Sebelum Tidur

by Ridwan Handoko

Contoh Perilaku Gaslighting

1. Playing Victim

Bertindak seolah-seolah menjadi korban adalah salah satu contoh perilaku gaslighting. Biasanya mereka akan menuduh balik pasangan hingga merasa terpojok ketika terjadi perselisihan yang sebenarnya disebabkan oleh kesalahan mereka. Pada akhirnya, kita sebagai korban dari perilakunya tersebutlah yang harus meminta maaf karena sudah dibuat merasa bersalah.

2. Mendistorsi Pikiran

Hal yang biasa dilakukan oleh seorang gaslighter adalah mengalihkan pembicaraan ketika mereka sedang dalam “ancaman” karena sebuah kesalahan yang mereka lakukan, tujuannya tentu supaya kesalahan yang mereka perbuat tidak lagi dibicarakan. Bahkan, mereka bisa sampai membuat kita untuk melupakan masalah yang sedang diperbincangkan.

3. Meremehkan Emosi dan Perasaan

Orang dengan perilaku gaslighting biasanya sering meremehkan emosi atau perasaan yang dirasakan oleh pasangannya. Bahkan, mereka bisa sampai menyalahkan pasangan meskipun hal itu merupakan kondisi yang terjadi sebenarnya. Sehingga apabila pasanganmu kerap meremehkan dan menyebut bahwa hal yang kamu rasakan terlalu berlebihan, maka bisa jadi hal itu merupakan contoh dari perilaku gaslighting.

Dampak Negatif Gaslighting pada Hubungan

Efek dari perlakuan gaslighting dapat menimbulkan banyak gangguan, mulai dari terhadap hubungan hingga psikologis pribadi yang dapat sangat menghancurkan. Berikut beberapa contoh dari dampak yang bisa dihasilkan oleh perilaku gaslighting:

1. Trust Issue

Dampak yang paling umum terjadi dari perilaku gaslighting adalah trust issue. Sebuah kondisi yang terjadi karena telah dimanipulasi secara terus menerus yang akhirnya mengakibatkan kita menjadi sulit untuk dapat percaya lagi terhadap seseorang. Apabila tidak diatasi, dampak ini akan sangat menyulitkan kita untuk dapat kembali berhubungan dengan orang lain, sebab nyatanya tidak semua orang memiliki sifat manipulatif.

2. Sulit Mengambil Keputusan

Ketika sudah bersama orang yang manipulatif, kita akan dibuat menjadi ketergantungan terhadap kehadirannya di dalam hubungan. Dengan begitu, kita menjadi sulit untuk melakukan apapun seorang diri, salah satunya sulit mengambil keputusan. Bahkan ketika hubungan sudah berakhir, dampak yang satu ini akan melekat dalam jangka waktu yang lama hingga akhirnya bisa pulih seperti semula.

3. Masalah Kehidupan Sosial

Dampak lain yang sangat merugikan untuk korban pelaku gaslighting adalah kehidupan sosial yang terganggu. Itu terjadi karena korban kerap kali diminta untuk memutuskan hubungannya dengan teman-teman hingga keluarga, hal itu dilakukan supaya korban hanya bisa meminta tolong kepada pelaku.

Sikap Mengatasi Gaslighting 

Jika kamu mengalami gaslighting dalam suatu hubungan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melindungi diri sendiri. 

1. Menjaga Jarak

Agar terhindar dari dampak gaslighting yang negatif, kamu bisa menjaga jarak dengan pelakunya. Tindakan ini akan sangat membantu kamu untuk menghindar dari emosi intens yang timbul dalam kondisi tersebut. Cara paling mudah adalah dengan meninggalkan tempat di mana pelaku berada. 

Namun, kamu juga bisa mencoba teknik deep breathing untuk lebih relaks. Teknik ini akan membantu kamu menghindari respons “melawan atau berlari” dari situasi stres. Kamu dengan sadar bisa mengatur pernapasan sehingga kepanikan dan kecemasan pun berkurang. 

2. Menyimpan Bukti

Karena gaslighting membuat kamu meragukan diri sendiri, sangat penting untuk menyimpan bukti pengalaman. Tulis catatan, simpan percakapan teks dan email sehingga kamu bisa melihatnya kembali. Saat kamu sedang ragu dengan diri sendiri, kamu bisa mengingatkan diri sendiri. 

Mungkin kamu akan merasa awalnya tindakan ini berlebihan. Apalagi jika kamu bermasalah dengan pasangan yang seharusnya saling mempercayai. Namun, ini merupakan salah satu langkah yang efektif untuk mencegah depresi karena dampak dari gaslighting.

3. Membuat Batasan

Batasan akan memberitahu orang lain mengenai apa yang bisa kamu terima dan sebaliknya, termasuk dalam sebuah hubungan. Sampaikan hal itu dengan jelas kepada pasangan atau orang yang melakukan gaslighting untuk mengingatkan mereka.

4. Mencari Perspektif yang Berbeda

Jika kamu merasa terjebak dalam hubungan dengan pelaku gaslighting, cobalah untuk mencari perspektif yang berbeda dari orang lain. Berbicaralah dengan teman atau anggota keluarga lain mengenai situasi yang sedang kamu alami. Pandangan dari sudut yang berbedaakan membantu kamu memahami situasi tersebut dengan lebih objektif. 

5. Mengakhiri Hubungan

Apabila kamu merasa bahwa hubungan sudah tidak sehat karena diwarnai dengan gaslighting, jangan menunggu untuk mengakhirinya. Hal ini mungkin tidak akan mudah karena pasangan akan berusaha memutarbalikkan fakta dan membuat kamu merasa lebih bersalah karena keputusan tersebut. Namun, ini adalah cara yang tepat untuk menghindari dampak negatif dari gaslighting.

Baca Juga: Sulit Percaya Orang Lain, Ini Cara Mengatasi Trust Issues

Bukan hanya gaslighting, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam hubungan dan kehidupan pada zaman sekarang. Kamu dapat menemukan perspektif baru terkait itu dengan mendengarkan Podcast Sebelum Tidur di Noice. Sebagai rumah konten audio Indonesia yang inspiratif dan membuka wawasan, Noice akan membantu kamu melihat sesuatu dengan cara berbeda. Yuk, download aplikasinya di PlayStore atau App Store.

Podcast Sebelum Tidur

by Ridwan Handoko