Tips Investasi – Berinvestasi telah menjadi gaya hidup masyarakat masa kini. Ada berbagai jenis dan produk investasi yang bisa dikelola untuk menghasilkan cuan. Selain menawarkan keuntungan yang menggiurkan, investasi juga tidak bebas dari risiko. Hal ini dapat dirasakan oleh semua investor, bukan hanya mereka yang baru memulainya.

Untuk meminimalkan risiko investasi, pemula wajib mengelola investasi dengan bijak—mulai dengan menentukan tujuan investasi hingga cara memilih instrumen investasi yang tepat perlu diketahui sejak awal. Untuk itu, yuk simak tips investasi dan cara investasi bagi pemula sebagai berikut. 

Tips Investasi Bagi Pemula

1. Tentukan Tujuan Berinvestasi

Apa tujuan kamu untuk berinvestasi? Secara umum, investasi bertujuan untuk meningkatkan nilai kekayaan dengan cara menanam modal pada suatu produk investasi. Dengan berinvestasi, dana yang dimiliki dapat dikembangkan menjadi lebih besar, baik dalam jangka waktu pendek, menengah, atau panjang.

Selain itu, ada pula tujuan-tujuan investasi secara khusus dan berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang berinvestasi untuk memperoleh penghasilan tetap, mewujudkan keinginan pada masa depan, atau menjaga agar nilai harta yang dimiliki tidak tergerus inflasi.

Nah, dengan menyadari tujuan investasi bagi pemula, kamu dapat memilih produk dan instrumen investasi yang tepat. Hasil investasi pun akan lebih sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, kamu makin konsisten dan berkomitmen mengelola investasi demi mencapai tujuan.

2. Sesuaikan Investasi dengan Profil Risiko

Setiap orang memiliki profil risiko investasi yang berbeda-beda. Profil risiko investasi adalah tingkat kemampuan seseorang untuk menoleransi risiko pada suatu investasi. Profil risiko setidaknya terbagi dalam tiga jenis, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. 

Investor dengan profil risiko konservatif cenderung menghindari instrumen yang berisiko tinggi. Mereka lebih memilih investasi yang aman dan terjamin walaupun hasilnya tidak terlalu besar. Investor moderat adalah mereka yang masih bisa menerima penurunan nilai investasi demi keuntungan yang lebih besar, tetapi masih tergolong aman.

Sementara itu, investor dengan profil risiko agresif adalah mereka yang tidak takut terhadap risiko investasi. Mereka bersikap optimis terhadap produk investasi yang dikelola dan berharap untuk memperoleh keuntungan yang besar. Jika investasi untuk pemula dikelola dengan tepat, tidak mustahil cuan akan menghampiri.

3. Alokasikan Dana Investasi Secara Berkala

Banyak orang yang menunggu hingga cukup kaya untuk memulai berinvestasi. Pada masa sekarang, hal itu tidak berlaku lagi. Kamu dapat mulai berinvestasi dengan modal yang yang tidak terlalu besar. 

Meskipun tidak langsung memperoleh keuntungan dari investasi, tidak perlu khawatir. Investasi bagi pemula cenderung bertujuan untuk melatih diri supaya dapat belajar mengambil keputusan yang tepat. Karena itu, nilai awalnya tidak perlu terlalu besar. 

Kunci penting bagi pemula dalam berinvestasi adalah konsistensi. Sebisa mungkin alokasikan dana khusus untuk berinvestasi secara berkala. Apabila hal ini dilakukan, kamu akan tetap memiliki peluang untuk meraup keuntungan.

4. Tentukan Instrumen Investasi

Instrumen investasi adalah media yang digunakan oleh investor untuk mengelola aset yang dimilikinya. Jenis-jenis instrumen investasi sangat beragam, mulai dari saham, emas, properti, reksa dana, dan sebagainya. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus diketahui oleh calon investor. 

Kamu bebas menentukan instrumen investasi yang akan dikelola berdasarkan berbagai faktor pertimbangan, misalnya jangka waktu memperoleh hasil investasi. Instrumen investasi berbentuk properti misalnya bersifat jangka panjang. Potensi keuntungan dari tiap instrumen investasi juga ada yang kecil dan ada yang besar. 

5. Banyak Belajar Mengenai Investasi

Salah satu tips investasi bagi pemula adalah harus banyak belajar tentang investasi dari berbagai sumber. Kamu dapat membaca buku-buku yang mengupas tuntas mengenai cara berinvestasi yang benar. Kamu juga bisa berdiskusi dengan mereka yang telah menggeluti dunia investasi sejak lama. Belajar dari pengalaman para ahli akan membuat kamu lebih waspada terhadap risiko dan mampu mengambil keputusan terbaik.

Selain itu, belajar investasi bagi pemula bisa dengan cara mendengarkan ulasan tentang investasi dari podcast atau mengikuti webinar khusus yang membahas strategi investasi. Bahkan, kamu pun bisa mendaftarkan diri pada kelas atau program yang mengajarkan materi investasi. Dengan memiliki pengetahuan investasi yang cukup, kamu akan lebih mudah mengelola aset yang dimiliki dan memperkecil risiko kerugian.

Baca juga: Alasan Utama Mengapa Bisnis Gagal dan Cara Mencegahnya

Podcast “10 Menit Cuan”

by Raymond Chin

6. Tentukan Jangka Waktu Investasi dan Target Dana

Bukan hanya pemula, siapa pun yang menjadi investor harus menentukan jangka waktu investasi serta target dana yang ingin dicapai. Ada pilihan jangka investasi dalam waktu pendek yang bisa menghasilkan keuntungan dalam waktu yang tidak lama setelah berinvestasi. Ada pula yang baru memberi keuntungan dalam jangka panjang.

Hal yang perlu disadari adalah risiko yang menyertainya. Pada investasi jangka pendek, nilai aset biasanya bersifat sangat fluktuatif. Karena itu, investor harus sangat cermat dalam menentukan waktu jual dan beli aset supaya bisa memperoleh keuntungan yang optimal. Pada investasi jangka panjang, pertambahan nilai aset bisa saja lebih besar, tetapi tidak bisa langsung dinikmati.

Selain itu, target dana yang ingin dicapai juga akan menentukan keputusan investasi bagi pemula. Apabila ingin memperoleh keuntungan yang besar, kamu harus siap dan berani memilih instrumen investasi yang berisiko tinggi. Produk investasi yang cenderung aman biasanya menghasilkan keuntungan yang tidak terlalu besar. 

7. Pilih Investasi yang Diawasi OJK

Agar aman dan terjamin, kamu wajib memilih produk investasi yang resmi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga ini bertugas untuk mengawasi lembaga jasa keuangan yang menawarkan investasi kepada masyarakat. Apabila ada lembaga atau perusahaan yang menawarkan investasi tetapi tidak terdaftar di OJK, kamu perlu berhati-hati.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, kamu harus mencari informasi mengenai lembaga atau perusahaan investasi dari sumber yang tepercaya. Jangan mudah tergiur dengan penawaran investasi yang terlihat sangat menguntungkan karena hasilnya belum tentu nyata. 

8. Lakukan Diferensiasi Produk Investasi

Salah satu tips investasi yang sangat populer ditujukan bagi investor, terutama bagi para pemula adalah melakukan diferensiasi produk investasi. Ini merupakan langkah manajemen risiko yaitu agar risiko investasi bagi pemula bisa dikelola dengan baik dan hasil investasi lebih menguntungkan. 

Pada strategi ini, kamu perlu menempatkan aset pada beberapa produk investasi dengan pilihan risiko rendah dan tinggi. Apabila ada produk investasi yang merugi, dana yang dimiliki tidak semuanya akan hilang. Kamu masih berpeluang mendapatkan keuntungan dari produk investasi lainnya. Supaya strategi ini lebih optimal, kamu perlu memilih produk investasi yang tepat.

9. Pantau Kinerja Investasi

Ketika kita sudah membeli produk investasi, tugas kita belum berhenti sampai di situ. Hal yang harus dilakukan setelah membeli produk investasi adalah memantau kinerja produk yang kita beli dari waktu ke waktu. Cara mudahnya adalah dengan membandingkan harga beli saat ini dengan harga ketika kita awal membelinya, apakah mengalami kenaikan atau justru penurunan.

Setelah mengetahuinya, kita dapat mengevaluasi dan menentukan strategi investasi selanjutnya yang sesuai dengan kondisi investasi yang kita miliki.

10. Mulai Sedini Mungkin

Dalam berinvestasi, faktor waktu memegang peranan yang sangat penting pada hasil yang didapatkannya nanti. Apabila kita memulai investasi dari usia muda, maka hasil yang ingin kita dapat akan semakin cepat. Bahkan jika kita masih ingin mengundur garis finish, maka hasil yang akan didapat akan lebih besar dari target awalnya.

Jenis Instrumen Investasi

1. Emas

Sejak zaman dahulu, emas menjadi pilihan investasi yang menarik dan banyak diminati oleh orang-orang. Hal tersebut dikarenakan nilai emas yang cenderung stabil bahkan selalu meningkat setiap tahunnya, kemudian risiko berinvestasi di emas juga sangat rendah.

Untuk berinvestasi di emas sebaiknya jangan membeli dalam bentuk perhiasan melainkan emas batangan, sebab nilai emas batangan murni dihitung dari beratnya. Investasi emas juga sudah bisa dilakukan lewat berbagai aplikasi dengan berbagai kemudahan, salah satunya adalah tidak ada minimal berat dalam pembelian.

2. Deposito

Deposito merupakan instrumen yang banyak dipilih oleh investor pemula karena mirip dengan tabungan dengan risiko yang tergolong rendah. Akan tetapi, ada dua perbedaan mendasar yang membedakan deposito dan tabungan, yaitu adanya waktu jatuh tempo serta tingkat bunga.

Dibanding dengan tabungan biasa, bunga di deposito lebih tinggi sekitar 5-6% per tahun, bahkan ada yang menawarkan lebih dari 6% hingga 7,25%. Akan tetapi, uang di deposito tidak bisa dicairkan mendadak seperti tabungan, sebab ada tenor yang mengikat maksimal 12 bulan hingga 24 bulan.

3. Reksadana

Reksadana merupakan instrumen investasi yang terbagi menjadi 5 jenis, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana campuran, serta reksadana index. Kelima jenis reksadana tersebut memiliki risiko serta potensi return yang berbeda, risiko dan potensi return tinggi ada di reksadana saham, sedangkan untuk potensi return yang rendah dengan risiko yang rendah juga ada di reksadana pasar uang.

Secara konsep, reksadana sebenarnya merupakan instrumen investasi yang dana dari para investornya dikumpulkan dan akan dikelola serta diinvestasikan oleh manajer investasi yang sudah profesional ke berbagai instrumen investasi yang ada di pasar modal. Sehingga, kita hanya tinggal duduk manis saja tanpa perlu repot-repot mengurus ini-itu.

4. Saham

Dibanding dengan instrumen investasi sebelumnya, risiko investasi pada saham bisa dikatakan yang paling tinggi, namun tentunya dengan potensi return yang tinggi juga. Return dari investasi saham sendiri berasal dari dividen yang diambil dari revenue yang diperoleh oleh perusahaan.

Dengan berinvestasi pada saham, maka pada dasarnya kita sama dengan membeli sebagian dari kepemilikan atas sebuah perusahaan yang sahamnya kita beli. Sehingga semakin banyak saham yang kita beli, sudah pasti return yang kita peroleh juga akan semakin besar. Namun perlu diingat bahwa dalam investasi saham perlu pemahaman dan analisa yang cukup tinggi agar tidak merugi.

5. Properti

Cara investasi jenis ini merupakan salah satu cara berinvestasi jangka panjang. Dengan kata lain, untuk mendapat return yang maksimal perlu kesabaran dalam waktu yang cukup panjang. Model investasinya pun terbagi menjadi dua, yaitu membeli dari harga murah dan menjual ketika nilai sudah naik tinggi, atau membeli kemudian merawat dan menyewakannya sebagai sumber passive income

Karakteristik dari investasi properti sebenarnya mirip-mirip dengan investasi emas. Pertama, ada bentuk fisik yang kita peroleh ketika membeli. Kedua, nilai dari produk yang kita beli akan selalu meningkat. Ketiga, risiko pada investasi properti cenderung rendah. Perbedaannya terletak pada investasi properti yang memerlukan perawatan agar nilainya tetap stabil.

Baca juga: Cara Menghindari Investasi Bodong Kripto

Nah, inilah beberapa tips investasi yang bisa dilakukan untuk memulai investasi bagi pemula. Kamu juga dapat mempelajari lebih lanjut hal-hal seputar investasi, finansial, karir, dan entrepreneurship dengan mendengarkan podcast 10 Menit Cuan bersama Raymond Chin.

Download Noice di PlayStore dan App Store terlebih dahulu untuk mendengarkan berbagai podcast, audiobook, audioseries, dan radio online secara gratis!

Blog Banner Noice Original Podcast - 10 Menit Cuan - Raymond Chin