Raffi Ahmad berhasil mengalahkan Desta dalam pertandingan Tiba Tiba Tennis yang digelar Vindes Sport di Tennis Indoor Senayan pada hari Sabtu (12/11) lalu. Raffi berhasil menang melawan Desta di dua set pertandingan Tiba Tiba Tenis dengan skor 6-2 dan 6-3. Di podcast Noice Original ‘Trio Kurnia’, Desta bersama Vincent & Andre Taulany buka-bukaan membahas alasan dibalik kekalahannya melawan Raffi. 

“Saat bertanding melawan Raffi, gue deg-degan. Setiap gue mukul, gue overthinking, seharusnya lepas aja mainnya,” ujar Desta di podcast Trio Kurnia. Andre dan Vincent pun bertanya kepada Desta, mengapa berbeda sekali pada saat latihan dan bermain di lapangan.

Bahkan, beberapa jam sebelum pertandingan dimulai, Desta ternyata sempat mengungkapkan keraguannya kepada Vincent. “Gue sempat bilang ke Vincent, ‘apa gue mundur aja ya?’ masih ada nih WhatsApp-nya. Kaki gue kayak dipaku. Ada yang aneh sih, apa jangan-jangan ada yang santet nih” canda Desta. 

Menanggapi cerita Desta, Vincent pun mengutarakan pendapat bahwa permainan Desta ketika bertanding sangat berbeda dengan saat latihan. “Sebelum latihan dimulai, para pemain mencoba lapangan dan saat itu gue lihat Raffi mukulnya out terus, gue optimis Desta bisa menang. Sampai akhirnya saat di pertandingan utama, gue mulai panik saat skor Raffi unggul 3-1, langsung gue marahin Desta. Ayo teriak! Saat ngelakuin kesalahan, cari fokus, atur nafas.” ujar Vincent. 

Andre Taulany pun menilai malam itu Desta tidak seperti biasanya, mungkin karena disaksikan oleh 3500 orang dan memang sebenarnya Desta bukan seorang atlet. Hal menarik lainnya adalah pengakuan Desta bahwa ia cenderung memikirkan sang anak ketika bertanding.

“Gue sedih banget dan lemah kalau soal anak. Kemarin Mischa (anak ke-dua Desta) langsung nangis kejer, makanya gue angkat ke lapangan untuk tenangkan dia. Gue bilang ke dia, kalah menang itu biasa.” ujar Desta. Nyatanya sebelum pertandingan pun Desta sudah merasa takut kalau ia kalah, anaknya akan menangis lagi seperti beberapa waktu lalu saat ia kalah duel ping pong melawan Abdel.

Usai pertandingan kemarin, Desta juga mengaku bahwa sekarang ia mengagumi perjuangan atlet-atlet profesional dimana mereka bisa bertanding sambil dilihat ratusan orang dan harus mempunyai mindset yang sangat kuat. Ia pun mengungkapkan kekagumannya kepada Raffi. “Raffi itu luar biasa mentalnya, dia bisa menyerap energi penonton. Gue acungi jempol untuk ketekunannya, dia layak menang.” kata Desta. 

Sebelum Tiba Tiba Tenis, Vindes Sport telah mengadakan beberapa acara olahraga lainnya seperti Tepok Bulu di segmen olahraga bulu tangkis pada Juli 2022 lalu. Acara ini menarik perhatian publik karena bukan melibatkan atlet ternama untuk bertanding dalam pertandingan olahraga melainkan para selebritis ibukota yang memiliki nama besar.

Sebelum Desta dan Raffi Ahmad, Tiba-Tiba Tenis kemarin diawali dengan pertandingan ganda campuran yang melibatkan Gading Martin dan Wulan Guritno melawan Dion Wiyoko dan Enzy Storia.  

Di podcast Trio Kurnia, Desta, Andre dan Vincent juga menceritakan tentang Soleh Solihun yang memberikan komentar lawak dan menghebohkan selama pertandingan. “Lo tau kenapa lo mainnya jadi kacau? karena ada Soleh disitu,” canda Vincent. 

Untuk kedepannya, Vindes Sport ingin terus mengadakan pertandingan olahraga yang beragam, namun sekarang mereka ingin fokus ke Vindes Fest dimana mereka akan mengadakan pameran kesenian atau art. Kesuksesan Vindes Sport tidak hanya terlihat dari antusiasme penonton, tapi, menurut Desta dan Vincent, banyak orang yang mengungkapkan bahwa Tiba Tiba Tenis membuat mereka mengerti soal olahraga tenis, dan acara tersebut di-manage sangat baik karena banyak yang mengaitkannya dengan kepengurusan olahraga di Indonesia secara umum.

Pemenang-pemenang baru setelah era Yayuk Basuki juga dinilai lahir dari acara olahraga ini. Cerita lebih lengkap dari Vincent, Andre dan Desta di podcast Trio Kurnia bisa didengarkan secara eksklusif di aplikasi Noice melalui link ini. Di podcast Trio Kurnia, Vincent, Andre dan Desta berbagi cerita tentang orang-orang yang menghiasi hidup mereka dan berterima kasih atas jasa-jasanya.