Definisi & Pemahaman Metaverse – Metaverse adalah salah satu istilah di bidang teknologi yang gaungnya makin gahar terdengar dalam beberapa tahun terakhir. Banyak orang menganggap bahwa metaverse akan menjadi evolusi internet yang berikutnya. Tak heran jika banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk terjun dan berinvestasi dalam metaverse.

Apa sebenarnya metaverse itu? Bagaimana cara kerjanya dan apa saja yang bisa kita lakukan di dalamnya? Artikel ini akan memberimu insight lebih dalam mengenai hal ini. Yuk, langsung simak!

Baca juga: Bingung Apa Itu Bitcoin? Nih Penjelasan Lengkapnya

Apa Itu Metaverse dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Sebelum membahas lebih jauh definisi metaverse, mari kita buat sebuah analogi. Bayangkan dunia tempat tinggal kita saat ini. Di dunia nyata ini, kita hidup, bekerja, berbelanja, dan berinteraksi dengan orang lain. Sekarang, bayangkan dunia nyata ini kita pindahkan ke alam virtual. 

Di alam virtual itu, kita bisa melakukan hal-hal yang sama persis dengan aktivitas kita di dunia nyata. Bedanya secara fisik, kita sebenarnya hanya duduk saja di depan perangkat— smartphone, komputer, laptop, dan lain sebagainya. Seperti itulah kira-kira gambaran mengenai metaverse.

Metaverse sebenarnya belum sepopuler sekarang sampai Facebook mengganti namanya menjadi Meta pada Oktober 2021 silam. Saat itu, perusahaan tersebut mengumumkan untuk menginvestasikan dana mereka senilai $10 miliar untuk membangun metaverse mereka sendiri.

Lalu, apa sebenarnya metaverse itu? Konsep tentang metaverse sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Metaverse pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992 lewat sebuah novel berjudul Snow Crash. Beberapa perusahaan kemudian berusaha menggunakan konsep dalam novel tersebut dan mengembangkan komunitas online-nya sendiri. Salah satu yang paling populer adalah SecondLife yang dirilis pada tahun 2003.

Bagaimana Cara Kerja Metaverse?

Dalam dunia metaverse, orang-orang menggunakan avatar untuk merepresentasikan diri mereka. Mereka saling berkomunikasi satu sama lain dan membangun komunitas. Di dalamnya, orang-orang menggunakan mata uang digital untuk membeli baju atau senjata—seperti yang digunakan dalam video game dan berbagai item lainnya. 

Dengan metaverse, pengguna juga bisa menjelajahi metaverse layaknya sedang ber-traveling di dunia nyata. Sayangnya saat itu, Snow Caras tidak menampilkan metaverse sebagai sesuatu yang positif.

Konsep metaverse makin populer berkat kehadiran sebuah novel karangan Ernest Cline yang terbit tahun 2011 lalu, Ready Player One. Novel yang sudah difilmkan dengan bintang Tye Sheridan ini mengambil setting tahun 2045 ketika orang-orang di dunia nyata mencoba melarikan diri dari kondisi dunia nyata yang sudah tidak lagi menyenangkan.

Contoh Metaverse

Seperti yang sudah disinggung di awal artikel, saat ini sudah banyak perusahaan yang berusaha mengimplementasikan metaverse. Simak beberapa contohnya berikut ini!

1. Facebook’s Horizon

VR milik Facebook, Horizon World, adalah sebuah ruang digital yang memungkinkan penggunanya bermain, menjelajah, dan terhubung dengan avatar VR lainnya. Mereka bisa berinteraksi untuk bekerja, berbelanja, belajar, atau sekadar bermain. Horizon memungkinkan kamu untuk terhubung dengan komunitasmu tanpa harus secara fisik berada di tempat yang sama.

2. Fortnite

Dengan basis pelanggan setia lebih dari 300 juta, Fortnite merupakan salah satu contoh metaverse terbaik. Fortnite menciptakan metaverse yang memungkinkan pengguna berinteraksi tanpa harus berada di tempat yang sama untuk aktivitas ekonomi dan bisnis.

Tak tanggung-tanggung, game Battle Royale ini bahkan sudah menghadirkan konser, cerita komik, dan berbagai acara menarik yang dikemas dalam eksperimen hiburan sinematik yang menarik bagi seluruh penggemarnya.

3. SecondLife

Bicara metaverse tentu tidak akan lengkap kalau tidak bicara SecondLife. Pada akhir tahun 2000-an, SecondLife berhasil berkuasa sebagai salah satu platform online terbesar. Ada jutaan orang dari berbagai belahan dunia yang berkumpul secara virtual di dalamnya. Mereka menjelajahi komunitas dan membuat konten digital dengan imbalan.

Terlepas dari avatar-nya yang berpiksel, SecondLife masih menjadi salah satu basis pengguna terbesar dengan pengalaman metaverse terlama yang pernah ada. Pengembangnya juga terus melakukan inovasi salah satunya dengan memanfaatkan VR. Harapan mereka, SecondLife akan tumbuh lebih dari sekadar jutaan pengguna tetapi mencapai miliaran pengguna.

Apa Saja yang Bisa Kita Lakukan di Metaverse?

Metaverse pada dasarnya masih berada dalam fase eksperimental. Artinya, kita tidak tahu sebesar apa nantinya pertumbuhan metaverse. Namun, terlepas dari itu, ada berbagai contoh kegiatan yang bisa dilakukan di metaverse antara lain:

1. Membeli dan Memonetisasi Real Estate Virtual

Platform metaverse dibagi menjadi blok-blok lahan yang disebut dengan parcel. Parcel ini bisa dibeli dengan menggunakan token cryptocurrency yang dimiliki oleh masing-masing lingkungan metaverse. Setelah membeli real estate, kamu bisa menyewakannya ke pengembang properti atau mengadakan acara VR untuk dimonetisasi.

2. Membuat Adegan, Game dan Pengalaman VR Lainnya

Beberapa platform metaverse menyediakan tools bawaan yang bisa digunakan oleh penggunanya untuk berkreasi dalam VR, bukan sekadar mendalaminya secara pasif.  Horizon World, misalnya, menawarkan berbagai fitur yang bisa digunakan oleh pengguna untuk membuat dunia VR-nya sendiri. Ini bisa menjadi ruang ‘nongkrong’ yang sederhana bagi pemiliknya.

3. Mengekspresikan Diri dengan Avatar

Di metaverse, kamu bisa merancang dirimu sendiri yang sama sekali berbeda dengan dirimu di dunia nyata. Kamu bisa mengubah warna rambut, bentuk tubuh, aksesori, bahkan jenis kelamin. Ini akan membuatmu lebih bebas berekspresi.

4. Bertemu dan Berkolaborasi dengan Rekan Kerja Remote

Kehadiran metaverse akan merevolusi cara kita bekerja jarak jauh atau remote. Metaverse bisa memfasilitasi interaksi langsung dalam ruang digital sehingga kamu dan rekan kerja remote-mu bisa saling berbincang dan berkolaborasi seperti layaknya di ruang fisik.

Platform VR seperti Mozilla Hubs sudah mendukung kemampuan seperti ini sampai tingkat tertentu. Metaverse mengambil langkah lebih jauh dengan memungkinkan kantor dan kampus-kampus yang ada di berbagai belahan dunia untuk hadir secara virtual.

Baca juga: Hindari Investasi Bodong Kripto dengan 7 Cara Ini!

Lalu, seberapa dekat kita dengan metaverse? Meski gagasan dasar untuk saling terlibat dan berinteraksi secara online sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu, metaverse utuh yang menyediakan interaksi yang benar-benar nyata mungkin baru bisa kita nikmati beberapa tahun lagi.

Mau tahu lebih jauh soal metaverse? Kamu bisa mendengarkan rangkuman buku The Metaverse Handbook karya QuHarrison Terry & Scott “DJ Skee” di Noice. Jangan lupa unduh aplikasinya di PlayStore atau AppStore untuk pengalaman mendengarkan podcast yang lebih baik. Temukan juga beragam konten menarik lainnya hanya di Noice, Rumah Konten Audio Indonesia!

Ide Pokok “The Metaverse Handbook”

QuHarrison Terry & Scott “DJ Skee” Keeney