Sejarah Internet – Dimulai sejak Advanced Research Projects Agency (ARPA) membangun jaringan yang menjadi cikal bakal internet. Internet sendiri merupakan jaringan komunikasi yang menghubungkan media elektronik yang satu dengan lainnya. Di zaman dulu, penggunaan internet masih terbatas. Di masa kini, internet erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga menggunakan internet untuk mendukung proses pembelajaran akademik.   

Sekilas Tentang Sejarah Internet 

Di tahun 1969, ARPA membangun jaringan internet yang diberi nama ARPANET. Namun, internet baru digunakan oleh kalangan tertentu di tahun 1980-an. Kala itu, internet digunakan untuk kepentingan Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Sistem yang digunakan untuk mengirim kode biner tersebut hanya bisa menghubungkan 4 komputer. Namun, setahun kemudian sistem tersebut berkembang pesat hingga mampu menghubungkan 13 komputer dalam satu jaringan.

Sejarah Internet, Penggunaan Simbol @

Tahun 1971, Ray Tomlinson untuk pertama kalinya mengirimkan surat elektronik (email) menggunakan ARPANET. Berkat hal tersebut, tercetuslah simbol @ yang digunakan untuk email. Simbol @ berfungsi sebagai pemisah antara nama pengguna email dengan jaringan yang digunakan.

Sejarah Perkembangan Internet TCP/IP

Menurut catatat sejarah internet, Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) mulai dikenalkan ke publik tahun 1982. Namun, tak banyak yang mengetahui sejarah perkembangan internet TCP/IP sebelum diadopsi oleh ARPANET. Tepat di tahun 1970, Vinton Cerf bersama Robert Kahn mencoba mengembangkan TCP/IP. TCP/IP memungkinkan terjadinya pertukaran data pada komputer di dalam jaringan yang sama maupun berbeda. Adopsi teknologi tersebut menjadi titik balik pengembangan internet yang dikenal saat ini. 

Penggunaan Domain Website

Sekitar tahun 1984, internet mulai menggunakan nama domain. Domain merupakan nama unik yang digunakan untuk ekstensi internet, seperti .com, .net, .org, dan .edu. Selain mempermudah akses website, domain berfungsi sebagai identitas website tersebut. Berkat kemunculan domain, penggunaan internet makin luas. Tak heran apabila di tahun 1986, didirikan National Science Foundation Network (NSFNET).

NSFNET dikembangkan untuk mengganti peran ARPANET sebagai pusat riset di Amerika Serikat. Keberadaan NSFNET mampu mendorong pengembangan jaringan internet internasioal sehingga bisa menghubungkan negara yang satu dengan lain. Setelah ARPANET diturunkan tahun 1990, perkembangan internet makin pesat. 

Dulu informasi yang dikirim melalui internet masih terbatas pada teks. Namun, di tahun yang sama layanan grafis www (World Wide Web) mulai dikembangkan oleh CERN. Di tahun 1993, InterNIC didirikan untuk melayani pendaftaran domain publik. Setahun kemudian, internet memasuki negara Indonesia dengan membawa Top Level Domain (TDL) ID. TDL adalah bagian akhir suatu domain yang memegang peranan penting sebagai identitas website. 

Top Level Domain atau TDL terbagi menjadi dua jenis, yakni yang bersifat umum dan sesuai kode domain negara. TDL umum, meliputi .com yang digunakan untuk komersial, .net untuk jaringan, .info untuk informasi, .org untuk organisasi, .edu untuk pendidikan, .pro untuk profesi, dan .biz untuk bisnis. TDL sesuai kode domain negara, meliputi .id untuk Indonesia, .us untuk Amerika, .uk untuk Inggris, dan .sg untuk Singapura. Setelah TDL primer dibangun pada server UUNET, Second Level Domain (SLD) mulai muncul. SDL adalah nama yang kamu daftarkan pada registar domain. 

Baca Juga: Metaverse: Definisi, Cara Kerja, dan Contohnya

Perkembangan Internet di Indonesia 

Di Indonesia, aktivitas yang melibatkan internet telah dimulai sejak 1988. Di masa itu pengguna memanfaatkan Compuserve (AS) dan CIX (Inggris) untuk mengakses internet. Protokol internet pertama didaftarkan oleh Universitas Indonesia dengan nama UI-NETLAB. Jaringan internet pertama tersebut berhasil menghubungkan UI, Insitut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Terbuka (UT), Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan fasilitas dial-up bernama UNInet. 

Berbekal transreceiver dan komputer, Adisoemarta, RMS Ibrahim, Putu, Muhammad Ihsan, Suryono, Firman Siregar, Adi Idrayanto, Onno Purbo, dan Robby Soebiakto melakukan percobaan dengan cara mengaitkan jaringan Bulletin Board System (BBS) dengan server BBS lain di seluruh dunia. Percobaan yang dilakukan oleh para pengembang legendaris tersebut turut andil dalam membangun sejarah internet dan IT di Indonesia. 

Di tahun 1994, teknologi packet radio TCO/IP tersebut menjadi tumpuan lahirnya jaringan internet yang dikenal dengan sebutan Paguyuban Network. Dinamakan Paguyuban Network agar semangat kekeluargaan dapat terjalin di antara anggota pengembangnya. Di tahun yang sama, IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya mulai beroperasi. ISP komersial pertama di Indonesia ini menggunakan mode teks shell account dengan browser lynx, email client pine, dan chatting cofference server AIX. 

Setahun berselang, pemerintah menerbitkan izin untuk ISP IndoNet. Di tahun yang sama, Clarissa juga menyediakan jasa akses Telnet internasional dengan memanfaatkan remote browser Lynx di Amerika. Hal ini memudahkan pengguna menggunakan akses http. 

Perkembangan dan Dampak Internet di Masa Kini

Lebih dari tiga dekade setelah penemuan, internet makin berkembang pesat. Bahkan, di era modern saat ini, internet telah menjadi gaya hidup yang tak lepas dari kehidupan manusia. Mengingat konsep kerjanya menghubungkan berbagai macam perangkat elektronik pengguna ke dalam satu jaringan, internet memungkinkan seluruh orang di dunia saling berinteraksi. 

Keberadaan internet tak hanya menjadi media penghubung, melainkan juga mempermudah aktivitas sehari-hari. Internet membuat segalanya terasa mudah dan praktis. Kini, kamu bisa membaca berita, memesan tiket, membayar tagihan, membeli pulsa, memesan makanan, atau bekerja berbekal koneksi internet. Semua dapat kamu lakukan dengan sentuhan jari. 

Tak hanya itu saja, internet juga mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. Internet memungkinkan pelaku usaha menjangkau pasar baru, baik dalam negeri maupun pasar global. Tak heran apabila banyak bermunculan situs e-commerce, perusahaan komersial, dan start up yang turut andil dalam membangun ekonomi bangsa.  

Baca Juga: Tahu Nggak Sejarah Uang Seperti Apa? Ini Ringkasannya

Demikianlah penjelasan singkat sejarah internet. Berbekal informasi tersebut, pemahaman kamu mengenai sejarah internet di Indonesia makin bertambah. Kalau kamu ingin mendapatkan pengetahuan tentang internet, jangan ragu mendengarkan podcast What’s the future of the internet? di aplikasi Noice.

Untuk mendapatkan aplikasi Noice, kamu bisa mengunjungi PlayStore ataupun AppStore. Lantaran tergolong ringan, aplikasi Noice tidak akan menghabiskan ruang simpan. Supaya pengetahuanmu makin luas, dengarkan juga konten audio Indonesia di web player ya!

Podcast “Stuff You Should Know”

by Josh & Chuck