Kesiapan Menikah – Menikah bukan hanya soal cukup umur dan menemukan calon, lho! Kesiapan menikah ditentukan dari berbagai faktor, terutama karena pernikahan melibatkan banyak aspek penting. Menikah terlalu cepat atau hanya berbekal “sebelum tambah tua” bisa memicu berbagai masalah, termasuk konflik dan bahkan perceraian dini.

Tidak ada pernikahan yang sempurna, tetapi kamu bisa mengusahakannya dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Inilah beberapa ciri-ciri siap nikah yang bisa membantumu dalam membuat keputusan penting ini.

Baca juga: Tips Ampuh Mempertahankan Hubungan Agar Awet

Ciri-Ciri Siap Nikah

1. Matang dari Segi Usia dan Kepribadian

Di Indonesia, usia pernikahan minimal 19 tahun untuk laki-laki dan perempuan. Hal ini ditetapkan untuk mencegah risiko akibat pernikahan yang terlalu dini. Akan tetapi, walau sudah ada standar minimal pernikahan, kematangan bukan hanya soal usia, tetapi juga kepribadian.

Coba tanyakan pada diri sendiri: apakah kamu bersedia melakukan berbagai jenis kompromi demi bisa membangun rumah tangga bersama seseorang yang berbeda? Siapkah kamu dengan berbagai urusan keuangan dan administrasi yang harus dihadapi pasangan menikah? Bisakah kamu mengembangkan sikap seperti kemauan mendengar, introspeksi, dan manajemen konflik secara dewasa?

2. Sudah Mengembangkan Rencana Finansial

Jangan anggap enteng masalah finansial sebagai salah satu syarat kesiapan menikah! Kamu memang tidak harus jadi orang kaya-raya, tetapi setiap orang yang siap nikah harus punya rencana serta kecerdasan finansial. Minimal kamu harus punya tabungan, tidak meninggalkan utang besar, dan memiliki pekerjaan atau sumber penghasilan yang bukan tindak kriminal.

Kamu dan pasangan juga harus punya kecerdasan finansial. Walau keuangan bisa diusahakan, kamu harus punya kesadaran menabung, mengatur pengeluaran, dan memikirkan investasi atau sumber keuangan jangka panjang, terutama jika berencana punya anak.

3. Memiliki Kecocokan Visi dan Pandangan Hidup dengan Pasangan

Pasangan terbaik adalah yang memiliki kecocokan pandangan hidup serta visi. Walau kamu dan pasangan berbeda, hubungan pernikahan cenderung harmonis jika keduanya mampu menyatukan visi pernikahan. Kamu dan pasangan juga cenderung lebih mudah berdiskusi serta menangani konflik jika kompak dalam tujuan pernikahan bersama.

Pandangan hidup juga bisa mempengaruhi hubungan pernikahan. Hal ini bisa menyangkut berbagai hal, seperti moralitas, pandangan tentang makna menjadi suami/istri, pandangan tentang hubungan orang tua dan anak, pandangan terhadap isu-isu tertentu, dan sebagainya. Kamu bisa saja memiliki pandangan berbeda dari pasangan, tetapi pastikan selalu membuka hati dan pikiran untuk belajar serta menerima perbedaan.

4. Siap Mendiskusikan Topik Penting

Kesiapan nikah bisa dipandang dari caramu dan pasangan mendiskusikan topik seperti agama, keuangan, batas-batas dalam hubungan seks, hingga kebijakan terkait perencanaan punya anak (atau tidak). Banyak pasangan yang menolak atau lupa membicarakan hal ini sebelum menikah sehingga pernikahan mereka jadi terpengaruh. Padahal, hal-hal tersebut penting dalam menjalani pernikahan harmonis.

Sebelum menikah, pastikan kamu dan pasangan secara terbuka mendiskusikan tentang pemeriksaan kesehatan (termasuk pemeriksaan penyakit menular seksual), hal-hal yang membuat masing-masing merasa nyaman dan tidak nyaman dalam hubungan intim, rencana memiliki anak, dan pembagian tugas rumah tangga. Jika salah satu atau keduanya menolak membicarakan hal ini secara terbuka, kamu mungkin harus mempertanyakan kesiapan menikah.

5. Berbagi Visi Jangka Panjang tentang Pernikahan

Tanda siap menikah lainnya adalah adanya visi jangka panjang tentang pernikahan. Menikah bukan hanya soal romansa jangka pendek, bulan madu, status, dan pamer di media sosial. Menikah adalah komitmen yang membuatmu harus berpikir jangka panjang dan memiliki visi bersama.

Kamu tidak perlu membuat rencana yang terlalu kaku karena selalu ada berbagai kemungkinan dalam hidup. Akan tetapi, orang yang sudah matang dan siap menikah biasanya bisa berbagi pembicaraan tentang visi jangka panjang pernikahan, misalnya rencana punya hunian, menyekolahkan anak, naik haji, rencana pensiun, dan sebagainya.

6. Merasa Aman dan Nyaman saat Bersama Pasangan

Ciri kesiapan menikah yang penting lainnya adalah rasa aman dan nyaman saat bersama pasangan. Rasa aman ini bisa berupa kebebasan untuk menjadi dirimu sendiri tanpa harus “berpura-pura” menjadi orang lain hanya agar bisa diterima. Kamu juga harus bisa menjadi orang seperti itu untuk pasanganmu sebelum memutuskan menikah.

Pasangan bisa memiliki tabiat berbeda darimu. Akan tetapi, pasangan yang baik membuatmu merasa bisa menuangkan isi hati tanpa dihakimi, dan bisa mengingatkan pasangan ketika berbuat salah tanpa takut disakiti atau diperlakukan dengan buruk. Sekali lagi, hal ini tidak hanya berlaku untuk pasanganmu, tetapi juga dirimu.

7. Mampu Mengelola Konflik secara Dewasa

Siapa bilang pernikahan yang harmonis dan mulus berarti tidak pernah ada konflik? Setiap hubungan jangka panjang berpotensi memiliki konflik, baik yang kecil maupun besar. Ciri-ciri siap nikah adalah mampu mengelola konflik secara dewasa, misalnya lewat diskusi, keberanian berkata jujur, kemampuan melihat masalah dari berbagai sudut pandang, dan menahan diri dari mengungkit hal-hal yang tidak berhubungan dengan masalah sebenarnya.

Pengelolaan konflik secara dewasa juga bisa berarti tahu kapan harus minta bantuan pihak yang netral. Misalnya, ketika menghadapi masalah pernikahan yang berat, orang yang matang secara mental biasanya tidak keberatan berkonsultasi ke psikolog atau konsultan pernikahan bersama pasangan.

Baca juga: Hati-hati, Ini 10 Ciri Toxic Parenting yang Tidak Banyak Disadari

Kamu bisa ketahui lebih lanjut tentang kesiapan menikah lewat podcast Happy Broken Family. Podcast berbahasa Indonesia ini dibawakan secara santai tetapi mendalam, mengajakmu belajar tentang hubungan sehat, trauma masa kecil dan cara mengenalinya, cara mengatasi dampak tumbuh di keluarga broken home, hingga berbagai hal mendalam lain.

Di mana bisa menemukan podcast ini? Tentu saja di Noice. Rumah konten audio Indonesia ini memiliki berbagai konten audio seperti audiobook dan podcast berbagai tema. Kamu bisa mengakses semua konten ini dengan cara mengunduh aplikasi Noice di Play Store dan AppStore. Rumah konten audio Indonesia ini juga bisa diakses lewat browser jika kamu ingin mendengarkan lewat komputer atau laptop.

Ingat, menikah adalah keputusan besar yang menuntut banyak pertimbangan dan tanggung jawab. Pelajari tanda-tanda terkait kesiapan menikah dan pastikan kamu memiliki semuanya sebelum mengambil keputusan. Unduh dan dengarkan podcast Noice untuk belajar lebih banyak tentang hal ini dari pakarnya.

Podcast Happy Broken Family - Noice