Tata Cara Sholat Tahajud – Di samping sholat wajib yang dilaksanakan lima waktu dalam sehari, umat Muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan sejumlah sholat sunah. Salah satu sholat sunah yang tak pernah dilewatkan oleh Rasulullah SAW adalah sholat tahajud yang termasuk ke dalam amalan qiyamullail atau ibadah yang dilakukan di malam hari.

Tahajud sendiri berasal dari kata tahajjada yang memiliki makna senada dengan kata istaiqazha yang artinya terjaga atau sengaja bangun dari tidur. Seperti makna harfiah yang dimilikinya, umat Muslim yang terjaga dari tidur, lalu melakukan sholat sunah ini akan diberkahi dengan sederet keistimewaan. Mereka telah menjadi bagian dari orang-orang taat yang tak lepas mengingat Allah SWT di kala kebanyakan orang tengah terlelap. 

Baca juga: Tata Cara Sholat Dhuha yang Dicontohkan Rasulullah SAW

Sholat Tahajud

Keistimewaan Sholat Tahajud

Setiap ibadah, baik yang wajib maupun sunah, memiliki keistimewaan tersendiri, tak terkecuali dengan sholat tahajud. Ibadah yang dilakukan pada waktu sepertiga malam ini bahkan menjadi sunah muakkad atau ibadah sunah yang sangat dianjurkan. Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa sebaik-baik sholat setelah sholat fardu adalah sholat malam yang salah satunya adalah tahajud.

Sabda Rasulullah SAW dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Tirmidzi juga menegaskan bahwa ibadah sholat malam atau qiyamullail merupakan bentuk taqorrub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di samping itu, berikut adalah beberapa keistimewaan tahajud bagi umat Muslim yang melaksanakannya. 

  • Membuat pikiran lebih tenang dan segar sehingga bisa memulai aktivitas di pagi hari dengan lebih sehat dan semangat.
  • Membuat wajah terlihat selalu cerah dan berseri sebagai tanda ketakwaan kepada Ilahi Rabbi.
  • Menghapus dosa dan menjaga setiap Muslim yang melaksanakannya dari perbuatan mungkar.
  • Mendapatkan rida Allah SWT seperti halnya Muslim yang melaksanakan sholat berjamaah dan mereka yang berada dalam barisan perang di jalan Allah.
  • Doa-doa Muslim yang bangun dari tidurnya untuk melaksanakan sholat sunah tahajud akan dikabulkan dan segala bentuk kebaikan akan selalu menyertai dirinya.
  • Jika disertai dengan niat yang ikhlas, tahajud akan menjadi ibadah yang meringankan hisab di akhirat kelak.
  • Menjadi jembatan untuk masuk surga serta akan diberikan tempat mulia lagi terpuji di sisi Allah SWT.

Waktu dan Rakaat yang Dianjurkan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sholat tahajud adalah ibadah yang dilaksanakan pada sepertiga malam. Jika diuraikan dalam rentang jam, waktu malam dapat dibagi menjadi tiga, yakni sepertiga malam yang pertama dari sehabis isya hingga pukul 22.00, sepertiga malam kedua dari pukul 22.00-01.00, serta sepertiga malam yang terakhir dari pukul 01.00 hingga sebelum waktu subuh menjelang.

Meski tetap bisa dilaksanakan pada rentang waktu dari sepertiga malam bagian pertama hingga ketiga, tahajud lebih utama untuk dilakukan pada sepertiga malam yang terakhir. Pasalnya, waktu dini hari hingga menjelang subuh merupakan waktu paling mustajab untuk berdoa.

Sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim bahkan menerangkan sabda Rasulullah SAW tentang keutamaan waktu sepertiga malam yang terakhir. Dikatakan pada waktu-waktu tersebut, Allah SWT menanti hambanya yang terbangun dan memanjatkan doa. Umat Muslim yang melaksanakan tahajud dan meminta kebaikan, memohon doa, serta beristigfar akan diberikan apa yang dimintanya, dikabulkan doanya, dan diterima ampunannya. 

Satu hal penting lain yang perlu diingat, sholat tahajud merupakan amalan qiyamullail yang khusus dilaksanakan setelah seorang Muslim tidur—meskipun sebentar—kemudian bangun dari tidurnya. Sholat sunah yang dilaksanakan sebelum tidur, meski telah memasuki sepertiga malam yang terakhir, termasuk ke dalam ibadah qiyamullail yang berbeda, seperti sholat sunah witir, misalnya. 

Sementara itu, niat sholat tahajud juga harus dibarengi dengan pengetahuan tentang rakaat sholatnya. Sesuai sunah, tahajud dapat dilaksanakan sedikitnya dalam dua rakaat, dan paling banyak dalam 10 rakaat dengan salam di tiap rakaat kedua. Sholat sunah tahajud yang dilakukan dengan jumlah rakaat yang genap dianggap sah, tetapi akan lebih sempurna jika diikuti dengan sholat witir dalam rakaat yang ganjil.  

Tata Cara Melaksanakan Sholat Tahajud

Setelah mengetahui waktu dan rakaat terbaik untuk melaksanakan sholat tahajud, yang perlu dipahami selanjutnya adalah tata cara sholat yang sesuai sunah. Seperti ibadah lainnya, pelaksanaan tahajud pun perlu diawali dengan membaca niat sholat tahajud yang berbunyi “Usholli sunnatan tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati ada’a lillahi ta’ala.” Niat tersebut dibaca setiap dua rakaat jika kamu ingin melaksanakan tahajud dalam beberapa kali salam. 

Tata cara sholat tahajud selanjutnya sama dengan rukun dan sunah sholat pada umumnya. Setelah membaca niat, yang dilakukan berikutnya adalah sebagai berikut: 

  • Takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca doa iftitah, surah Al-Fatihah, dan surah-surah pendek. Meski boleh membaca surah pendek yang mana saja, ada empat surah yang dianjurkan untuk dibaca dalam tahajud, yakni surah An-Naas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, dan Al-Humazah. 
  • Ruku dan iktidal dengan tumaninah.
  • Sujud pertama, duduk di antara dua sujud, lalu sujud kedua dengan tumaninah pula.
  • Bangkit untuk rakaat kedua dan mengulang kembali dari takbiratul ihram hingga sujud kedua.
  • Ditutup dengan duduk tasyahud akhir, lalu salam.
  • Membaca doa tahajud, berzikir, dan memanjatkan doa.

Itulah beberapa poin penting mengenai sholat tahajud yang perlu dipahami, dari mulai keistimewaannya hingga tata cara melaksanakannya yang sesuai tuntunan sunah serta syariat. Semoga hal ini bisa dijadikan suatu motivasi untuk kian mendekatkan diri kepada Ilahi melalui ibadah sunah yang dilakukan di malam hari. 

Baca juga: Tata Cara Sholat Tarawih, Hukum, dan Niat Bacaan

Sebagai ibadah yang paling penting, pengetahuan tentang sholat harus dimiliki oleh setiap umat Muslim. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai sholat, termasuk melalui kajian pustaka. Buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Salat karya Ahmad Sarwat adalah salah satu referensi yang layak menjadi pertimbangan utama.

Dengarkan rangkuman buku ini dalam versi audiobook di web player Noice. Kamu juga bisa mengunduh aplikasi Noice di PlayStore dan AppStore untuk pengalaman mendengarkan yang lebih seamless. Berbagai konten menarik lainnya juga selalu dihadirkan setiap hari untuk menambah wawasan sekaligus memberimu segudang inspirasi. 

Ide Pokok “Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat”

Ahmad Sarwat