Pentingnya mental health awareness Hari Kesehatan Mental Sedunia sejatinya muncul atas ide Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental. Tepatnya 10 Oktober 1992, dunia memperingati hari tersebut untuk pertama kalinya. Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati dengan tujuan meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental. 

Apa itu Mental Health Awareness?

Lebih lanjut, mental health awareness artinya adalah kesadaran khalayak umum akan pentingnya kesehatan mental, emosi, dan psikis yang akhirnya berujung kepada pengurangan stigma dan diskriminasi terhadap penderita penyakit mental. Berbagi, mengutarakan perasaan, dan bercerita tentang kondisi mental seseorang sudah tidak lagi menjadi hal yang tabu.

Kabar baiknya, mental health awareness di masyarakat kita makin baik di era digital karena informasi lebih mudah diakses. Sebenarnya, apa pentingnya mental health awareness?

Baca juga: Tips & Panduan Cara Mengatasi Depresi

Pentingnya Mental Health Awareness

1. Mengurangi Stigma Penyakit Mental

Ketika kondisi mental kita terbebas dari stigma dan tekanan, keadaan ini akan memudahkan kamu untuk merasakan emosi secara sehat dan menunjukkan afeksi kepada orang-orang sekitar. Relasi bersama orang-orang terdekat juga didasari akan ketulusan dari empati.

Dengan semakin banyak orang yang mengerti pentingnya mental health awareness, maka masing-masing dari kita bisa membantu seseorang yang memiliki penyakit atau gangguan mental secara lebih baik dan terbuka.

2. Mengerti Dampak Signifikan Kesehatan Mental Pada Hidup

Pentingnya mental health awareness yang pertama tentu saja agar seseorang memiliki hidup yang lebih berkualitas. Penyakit mental tentunya berdampak tak hanya kepada emosi seseorang, tetapi juga fisik dan kognitif.

Tubuh kita terdiri atas dua aspek, yakni jasmani dan rohani. Keduanya tidak bisa dipisahkan karena saling memengaruhi. Oleh karena itu, keduanya harus kita rawat.

Sayangnya, penyakit mental tidak mudah dideteksi seperti penyakit fisik. Itu sebabnya kita harus lebih peka. Ketika mental kita mulai memberi alarm bahwa ia sedang tidak baik-baik, sebaiknya kita segera mengambil tindakan karena stres akan menyebabkan penurunan kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh akan rawan terserang berbagai penyakit.

Dalam psikologi, dikenal fenomena psikosomatis. Psikosomatis adalah keluhan penyakit fisik yang dialami seseorang ketika sedang mengalami rasa takut, cemas, stres, atau depresi. Beberapa gejala di antaranya denyut nadi meningkat, keringat dingin, asam lambung naik, dan gangguan pencernaan. Fenomena ini belum bisa dijelaskan secara medis. 

Buruknya lagi, sering kali stres ini diikuti berbagai gangguan kesehatan, seperti tukak lambung, diabetes, dermatitis atopik, dan hipertensi. Oleh sebab itu, kelola stresmu dengan baik. Jika kamu terhindar dari stres, tentu saja kesehatan fisik akan jauh lebih baik. Risiko mengalami berbagai penyakit, mulai dari yang ringan hingga yang berat pun lebih rendah jika imunitas kita terjaga.

Manfaat Menjaga Kesehatan Mental

1. Lebih Produktif 

Kesehatan fisik dan mental yang baik akan berpengaruh terhadap produktivitasmu. Tanpa perasaan tertekan, kamu bisa mendayagunakan segala potensi baik dalam dirimu seoptimal mungkin. Pekerjaanmu jadi bisa dikerjakan dengan efektif dan efisien. Tidak hanya dalam karir, tetapi juga dengan berkarya dan berdampak positif, seberapa kecil pun, untuk orang-orang di sekitarmu.

Waktu produktifmu juga bisa kamu gunakan dalam jangkauan lebih luas. Kamu bisa memberikan sumbangsih lebih besar untuk orang-orang di sekitarmu atau untuk mereka yang membutuhkan.

2. Persepsi yang Positif atas Diri

Mental health awareness akan menimbulkan persepsi yang lebih positif atas diri sendiri. Kamu jadi lebih sadar akan potensi-potensi yang ada dalam dirimu ketimbang terus-terusan berkutat dengan kelemahan-kelemahan yang ada dalam diri. Dengan demikian, kamu bisa lebih percaya diri sekaligus mawas diri.

Citra positif atas diri juga membuatmu bisa lebih menerima diri sendiri. Kamu tidak akan mudah menyalahkan dirimu sendiri atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar kendalimu. Misalnya, di masa lalumu mungkin kamu pernah melakukan kesalahan. Namun, hal itu tidak dapat kamu ubah sehingga lebih baik kamu berpikir tentang hal-hal baik yang bisa kamu lakukan sekarang.

3. Meningkatkan Resliensi

Dalam hidup, kita akan menghadapi berbagai masalah, tantangan, dan hambatan. Mulai dari masalah keuangan, relasi dengan sesama manusia, bencana alam, pekerjaan, dsb. Jika kondisi mental kita lebih stabil, kita akan lebih mudah menerapkan manajemen emosi. Potensi terjadinya kegamangan dalam menghadapi masalah pun dapat kita minimalkan. 

Dengan kondisi emosi yang lebih tenang, kita akan memilih cara-cara yang positif dalam menghadapi permasalahan. Ketika menghadapi perselisihan dengan orang tua, misalnya, kita akan memilih untuk mendiskusikan hingga mencapai solusi. Hal ini akan menghindarkan kita dari berbagai tindakan negatif sebagai pelarian, misalnya kecanduan narkoba dan alkohol, tawuran, dan menyakiti diri sendiri.

Baca juga: Menemukan Innerchild untuk Menyembuhkan Luka Masa Lalu

Meningkatnya mental health awareness tidak terlepas dari mudah akses informasi. Terlebih lagi, di era digital ini, media sosial bisa menjadi sarana bagi para tenaga profesional untuk melakukan kampanye. Tak hanya tahu tentang pengertian mental health awareness, kamu juga bisa mencari tahu bagaimana terapinya. Namun, masifnya informasi tentang mental health sebaiknya diimbangi kemampuan untuk memilah informasi dan kesadaran untuk tidak cepat-cepat melakukan self diagnose

Isu tentang kesehatan mental ini sedang hangat jadi pembicaraan di berbagai platform. Tak terkecuali dalam format podcast. Beberapa podcast mengenai kesehatan mental bisa kamu dengarkan di Noice, beberapa di antaranya podcast Greatmind dan Psikologid.

Untuk pengalaman mendengarkan yang lebih praktis, unduh terlebih dahulu aplikasi Noice di PlayStore atau di AppStore.

Melalui podcast ini, kita bisa belajar mengenai betapa pentingnya mental health awareness, juga manfaatnya. Selamat mendengarkan!