Cara Mengelola Keuangan Pribadi – Belum akhir bulan tapi gaji sudah hampir habis? Merasa susah menabung setiap bulan? Mungkin kamu harus belajar cara mengatur keuangan. Walau terlihat sederhana, mengatur uang setiap bulan bisa membantumu berhemat dan menggunakan uang secara bijaksana. Mengatur uang juga membantu mengendalikan pengeluaran karena setiap angka dan keterangan pembelian tercantum di depan mata.

Kamu tidak perlu jadi pakar ekonomi atau belajar rumus-rumus yang rumit untuk bisa mengatur uang dan mengendalikan pengeluaran. Berikut beberapa cara mengatur keuangan pribadi yang bisa kamu lakukan sekarang.

Pentingnya Mengelola Keuangan

Pengelolaan keuangan sangatlah krusial, baik untuk kehidupan pribadi maupun rumah tangga bersama pasangan. Dengan mengatur keuangan, kita jadi bisa dilatih untuk lebih disiplin dengan merancang anggaran pengeluaran yang akan menjamin rencana keuangan di masa depan.

Nah, untuk bisa meraih kehidupan di masa depan yang tenang dari masalah keuangan, dibutuhkan pengetahuan serta kemampuan terhadap alokasi dana dari penghasilan di setiap bulannya. Selain itu, kita juga jadi bisa terbebas dari yang namanya utang karena sudah memiliki alokasi dana baik itu untuk kebutuhan primer maupun kebutuhan tersier.

Baca juga: Berani Memulai! Ini 7 Tips Investasi Milenial untuk Masa Depan

Ide Pokok
“Why “A” Students Work for “C” Students and “B” Students Work for the Government”

Robert T. Kiyosaki

Cara Mengelola Keuangan Pribadi

1. Meninjau Kondisi Finansial Saat Ini

Ingat, tidak setiap orang memiliki kondisi finansial serupa. Jika ingin sukses dalam mengatur kondisi keuangan, kamu harus berpatokan pada kondisi finansialmu saat ini. Coba tanyakan beberapa pertanyaan penting ini:

  • Berapa jumlah penghasilan bersihmu setiap bulan?
  • Kapan penghasilanmu diberikan? Apakah pernah terlambat?
  • Berapa pengeluaran rata-ratamu setiap bulan untuk kebutuhan pokok?
  • Apakah kamu punya tanggungan, utang, atau cicilan? Jika ya, berapa nominal serta cicilannya?

Semua pertanyaan ini mengandung jawaban berbeda-beda tergantung kegiatan dan kondisi finansialmu. Pastikan mencatat semuanya secara rinci agar kamu bisa menjadikannya sebagai panduan.

2. Mulai Membagi Pengeluaran dan Pemasukan

Pengeluaran dan pemasukan adalah inti utama dari rencana pengelolaan keuangan. Pada kolom pemasukan, masukkan data gaji atau honor bersih dan sumber penghasilan lainnya. Bedakan antara pemasukan tetap dan yang sifatnya hanya sesekali, misalnya uang hasil kerja sampingan atau hadiah.

Untuk pengeluaran, pisahkan antara pengeluaran kebutuhan pokok rutin (listrik, air, internet, belanja kebutuhan pokok bulanan, transportasi) dan pembelian yang sifatnya hiburan, selingan, serta belanja kecil-kecil. 

3. Buat Daftar Kebutuhan

Tahukah kamu kalau banyak orang tidak sadar mereka sudah menghabiskan banyak uang karena pengeluaran yang tidak terkendali? Mengetahui kebutuhanmu sehari-hari adalah cara mengelola keuangan yang efektif karena bisa mencegah tindakan boros. 

Ada dua macam kebutuhan yang harus kamu buat daftarnya, yaitu kebutuhan pokok/rutin dan kebutuhan yang bersifat selingan atau tidak rutin. Kebutuhan pokok, seperti listrik, air, internet, belanja bulanan, dan transportasi harus menjadi prioritas. Kebutuhan pokok lainnya, misalnya susu dan pokok bayi atau makanan hewan peliharaan, tergantung kondisi keluarga atau hunianmu.

Setelah kamu mengeluarkan uang untuk kebutuhan pokok, barulah kamu bisa membagi sisa uang untuk kebutuhan tidak rutin, misalnya hiburan dan makan enak. 

4. Belajar Mencatat Pengeluaran 

Mencatat pengeluaran adalah cara mengatur keuangan yang sederhana, tetapi efektif. Jika mencatat di buku terlalu merepotkan, kamu bisa menggunakan aplikasi pencatat keuangan. Aplikasi (seperti UangKu, Finansialku, Money Manager, DompetKu, dan Money Lover) dapat membantumu mencatat pemasukan dan pengeluaran di satu aplikasi yang mudah dikelola.

Dengan mencatat pengeluaran, kamu bisa melacak setiap transaksi dengan mudah. Melihat pengeluaran di depan mata juga bisa membantumu untuk bisa mengendalikan diri saat belanja.

5. Sisihkan Tabungan Sejak Awal 

Ingat, menabung harus dilakukan pada saat menerima gaji, bukan menjelang akhir bulan! Tentukan jumlah yang harus ditabung, idealnya sekitar 20 persen gaji. Langsung masukkan uang tersebut ke rekening tabungan saat kamu menerima gaji. Dengan menyisihkan uang untuk tabungan terlebih dahulu, kamu bisa lebih konsisten dalam mengendalikan keuangan.

Bagaimana jika kamu belum mampu menabung banyak? Cobalah mulai menyisihkan uang sekitar lima persen dari gaji untuk tabungan. Akan tetapi, jangan terpaku pada kisaran ini! Ketika kamu perlahan mulai mampu mengendalikan pengeluaran, tingkatkan persentasenya hingga bisa mencapai minimal 20 persen.

6. Buat Rekening/Tempat Tabungan Terpisah

Rekening tabungan jangan digabung dengan rekening harian! Kamu berisiko menghabiskan tabungan, mengacaukan perencanaan keuangan, dan memboroskan uang untuk membeli barang yang tidak perlu. Jika perlu, buat rekening bank dengan kartu ATM standar, tetapi tanpa mengunduh aplikasi bank tersebut. Hal ini agar kamu tidak mudah menggunakan uang di rekening tabungan untuk belanja yang tidak perlu.

7. Perlukah Kamu Berinvestasi? 

Investasi bukan hanya soal menyimpan aset sehingga aman dan bahkan berkembang. Investasi adalah langkah untuk meningkatkan wawasan finansial serta belajar bertanggung jawab. Kamu tidak perlu memilih produk investasi yang terlalu mewah atau memberatkan. Mengelola produk investasi paling sederhana sekalipun bisa menjadikanmu pribadi yang lebih mawas diri soal keuangan.

Ada banyak produk investasi yang bisa kamu pilih sebagai pemula. Tabungan emas adalah salah satu contoh yang bisa kamu mulai dengan modal kecil. Produk tabungan emas lewat Pegadaian atau bank konvensional/syariah, contohnya, hanya membutuhkan setoran minimal kecil sehingga bisa kamu sesuaikan dengan kondisi keuangan. Jika sudah banyak, kamu bisa mencetaknya menjadi emas batangan.

Contoh investasi mudah lainnya adalah deposito. Kamu bisa memilih periode deposito yang agak panjang. Selain memberi keuntungan lumayan, periode deposito yang panjang bisa melatihmu disiplin dalam soal uang. Reksa dana juga bisa menjadi pilihan karena uangmu dikelola oleh manajer investasi. Jadi, kamu tidak perlu repot melakukannya sendiri.

8. Bayar Tagihan Tepat Waktu

Tagihan terkait kebutuhan primer seperti listrik, air, bahkan tempat tinggal mungkin tidak bisa terlepas dari kehidupan kita sebagai orang dewasa. Nah, dengan mengetahui jumlah total tagihan pokok yang akan dikeluarkan tiap bulannya ini, kita pada akhirnya bisa menerka-nerka berapa uang yang seharusnya langsung dikeluarkan.

Jadi, ketika penghasilan sudah masuk, sebaiknya tagihan-tagihan pokok tersebut langsung dibayar saat itu juga agar mencegah penumpukan tagihan yang justru akan membuat pengeluaran menjadi tak terkontrol. Selain itu, kurangi juga membayarnya dengan kartu kredit karena itu hanya akan menambah bebanmu setiap bulannya.

9. Perhatikan Hal Kecil

Jangan pernah sekalipun meremehkan pengeluaran-pengeluaran kecil yang dilakukan secara terus menerus, misalnya untuk segelas kopi ataupun sebungkus rokok. Sebab banyak orang yang biasanya berhati-hati dalam mengeluarkan uang dalam jumlah besar namun sangat sembarangan dalam mengeluarkan uang untuk hal-hal kecil tadi.

Padahal jika jumlah pembelian kecil tadi diakumulasikan, jumlahnya bisa lebih besar dibanding barang mahal yang tidak jadi dibeli. Maka dari itu, berhati-hatilah dalam melakukan pengeluaran terutama untuk hal-hal kecil, sebab hal tersebut yang justru membuat keuangan kita menjadi amburadul.

10. Rutin Evaluasi

Rutin melakukan evaluasi keuangan ini bisa kita lakukan setiap akhir bulan atau bisa juga saat menjelang hari gajian. Evaluasi yang dilakukan bisa dengan cara yang sederhana, seperti membuat laporan keuangan yang menunjukkan jumlah pengeluaran, daftar barang yang dibeli, hingga alokasi dana dari pengeluaran sebelumnya.Dengan melakukan hal ini, kita menjadi lebih mengetahui seperti apa cash flow keuangan kita di bulan tersebut. Kita juga jadi bisa menganalisa apa saja yang bisa diperbaiki untuk ke depannya serta mencari berbagai opsi solusinya.

Tips Mengelola Keuangan

1. Hindari Hutang

Saat ini, banyak sekali aplikasi atau layanan yang menyediakan opsi pay later untuk membeli suatu barang tertentu. Nah, hal-hal seperti ini sebaiknya dihindari dan hanya digunakan ketika benar-benar dalam kondisi yang membutuhkan.

Intinya hindarilah segala bentuk utang, terutama yang bersifat konsumtif semata seperti mencicil untuk barang elektronik keluaran terbaru. Kemudian jika sudah memiliki cicilan untuk keperluan mendesak seperti kendaraan, sebaiknya segera dilunasi secara bertahap dan tepat waktu.

Hal tersebut dikarenakan utang merupakan sebuah beban keuangan yang menyulitkan, sehingga memang sebaiknya penggunaan utang dihindari supaya tidak menambah risiko keuangan. Percayalah bahwa hidup tanpa tanggungan utang akan membuat keuangan menjadi lebih stabil dan sehat.

2. Cari Penghasilan Tambahan

Selain menghemat pengeluaran, menambah penghasilan juga merupakan salah satu tips mengelola keuangan. Adanya penghasilan tambahan akan membuat hidup menjadi lebih aman jika sewaktu-waktu penghasilan utama mengalami kendala yang tidak diduga-duga, contohnya pemecatan. Cara untuk menambah penghasilan di luar pekerjaan pun ada banyak jalannya, bisa melalui pekerjaan freelance yang berasal dari koneksi yang kita miliki atau bahkan dari menjalani hobi yang kita tekuni.

3. Sisihkan Dana Darurat

Apabila pengeluaran serta penghasilan sudah dapat dianalisa dengan baik tiap bulannya, maka sebaiknya kita menyisihkan sebagian uang untuk keperluan dana darurat. Hal tersebut karena dana darurat terbukti dapat membantu keuangan pribadi maupun rumah tangga ketika terjadi hal-hal yang tidak terduga, seperti pandemi covid19 misalnya.

Untuk yang sudah menikah dan punya anak, jumlah dana darurat yang ideal adalah total dari setahun pengeluaran bulanan yang dihitung dari kebutuhan pokok, tagihan rutin, hingga beberapa pengeluaran lain yang sifatnya wajib.

Baca juga: Hindari Investasi Bodong Kripto dengan 7 Cara Ini!

Belajar cara mengelola keuangan sebaiknya dimulai sejak dini. Dalam buku Robert T. Kiyosaki berjudul Why “A” Students Work for “C” Students and “B” Students Work for the Government, misalnya, kamu bisa menemukan berbagai wawasan dan tips mengelola keuangan untuk siswa dan kaum muda. Semua disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, cocok untuk belajar tentang finansial pribadi sejak muda.

Rangkuman buku tersebut beserta poin-poinnya bisa kamu temukan di Noice. Rumah konten audio Indonesia ini adalah sumber podcast, audiobook, radio online, dan konten menarik lainnya yang sebagian besar berbahasa Indonesia. Konten audio Indonesia di sini juga menghadirkan banyak kreator keren, mulai dari Deddy Corbuzier hingga Pandji Pragiwaksono.

Kamu bisa unduh Noice di Play Store atau AppStore, lalu langsung mendengar konten favoritmu secara gratis. Mulai dari mengetahui cara mengatur keuangan hingga mendengar obrolan menarik tentang gaya hidup dan isu terkini, kamu bisa bookmark podcast favoritmu dan bahkan berkomentar di setiap episode. Yuk, unduh Noice sekarang juga untuk mendapatkan konten berkualitas, termasuk tips keuangan pribadi!

Why “A” Students Work for “C” Students and “B” Students Work for the Government