Ciri-ciri Psikopat – Psikopati merupakan gangguan kepribadian yang dapat membahayakan orang di sekitarnya. Dalam kehidupan sehari-hari, psikopat sulit terdeteksi. Pasalnya, mereka tampak biasa, memiliki pekerjaan, serta bisa berbaur layaknya manusia normal. 

Untuk mendiagnosis kondisi mental seseorang yang dicurigai psikopat diperlukan serangkaian tes. Mulai dari penelusuran riwayat kehidupan, evaluasi psikologis, hingga tes The Hare Psychopathy Checklist. 

Baca juga: Sosiopat: Definisi, Karakteristik, dan Sifat

Pengertian Psikopat 

Secara singkat pengertian psikopat adalah  istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang tidak mempunyai perasaan dan emosi. Meskipun demikian, mereka cenderung berpenampilan menarik, pandai meniru, dan berpikiran panjang. 

Lantaran tak bisa merasakan emosi, seorang penderita psikopati sangat dingin, hampir tak tersentuh. Biasanya mereka akan meniru respons orang lain agar terlihat berempati terhadap sekitarnya. Psikopat juga impulsif, semena-mena, dan mengabaikan norma sosial.

Penyebab Umum Psikopat 

Sebenarnya, hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab gangguan kepribadian psikopat. Namun, kondisi tersebut dapat dipengaruhi faktor genetik maupun lingkungan. Adapun sejumlah penyebab umum psikopat, antara lain:

  • Mengalami gangguan kepribadian sejak usia kanak-kanak.
  • Pernah mengalami pelecehan atau kekerasan seksual.
  • Pernah menjadi korban penelantaran ketika kanak-kanak. 
  • Kecanduan alkohol.
  • Terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan perilaku dan mental.
  • Adanya kelainan struktur otak yang bertugas mengatur emosi. 

Orang yang mengidap gangguan ini umumnya akan menunjukkan sejumlah gejala, di antaranya:

  • Terlalu percaya diri.
  • Agresif dan menyukai kekerasan.
  • Sulit membedakan hal yang dianggap benar atau salah.
  • Kerap mengabaikan hak orang lain.
  • Tidak pernah merasa menyesal.
  • Pandai memanipulasi.
  • Sering melakukan tindakan kriminal.
  • Tidak bertanggung jawab.

Umumnya, gejala gangguan perilaku seorang psikopat akan tampak sebelum usianya mencapai 15 tahun. Di awal 20-an, gejala tersebut akan meningkat. Namun, mereda ketika penderita berusia 40-an. Adapun gejala awal seorang psikopat, antara lain:

  • Bersikap kasar terhadap orang lain maupun hewan.
  • Suka bertindak curang.
  • Suka merusak barang.
  • Suka mengambil milik orang lain.
  • Melakukan pelanggaran hukum serius.

Kendati demikian, tidak semua orang yang melakukan sejumlah hal di atas pasti seorang psikopat. Untuk memastikannya, diperlukan pemeriksaan menyeluruh oleh Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (SpKJ) atau disebut psikiater. Nantinya, dokter akan memberikan pengobatan berdasarkan tingkat keparahan gejala. Mulai dari terapi kognitif, mentalitas, dan psikodinamika, konseling kelompok, hingga obat-obatan.

Ciri-Ciri Psikopat 

Mengingat psikopat cenderung berbahaya, kamu harus lebih hati-hati dan waspada. Untuk mencegah hal tak diinginkan, berikut sejumlah ciri khas gangguan kepribadian psikopat.

1. Memiliki Kecerdasan Di Atas Rata-Rata 

Kebanyakan psikopat memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Ia sering menggunakan kepintarannya untuk melakukan hal berbahaya. Tak jarang psikopat yang cerdas sangat tendensius, utamanya ketika ia menargetkan sesuatu untuk dicapai. Lantaran pintar, psikopat sering memanipulasi keadaan tanpa diketahui orang lain.  

2. Arogan 

Psikopat memiliki sifat arogan. Ia merasa dirinya paling hebat (superior) dari orang lain dari segi jabatan, prestasi, harta, atau relasi. Orang arogan cenderung bersikap angkuh dan sulit menerima masukan atau kritik. Ketika melakukan kesalahan, orang arogan akan menolak kebenaran dan tetap memaksakan kehendaknya dengan berbagai cara. 

Ia juga menganggap bahwa dirinya harus selalu tampak menonjol dan paling baik untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Orang arogan tidak memedulikan kepentingan banyak orang, ia hanya fokus pada kepentingannya sendiri.

3. Egosentris 

Ciri-ciri psikopat selanjutnya adalah egosentris. Egosentris merupakan sifat dan perbuatan yang menjadikan diri sendiri pusat segalanya. Kebanyakan pribadi egosentris tumbuh di lingkungan keluarga yang kurang kasih sayang. Pribadi ini sangat menghargai diri sendiri hingga lupa bahwa ada orang lain di sekitarnya. Lantaran terlalu mengedepankan ego, mereka cenderung tak memiliki banyak teman. 

4. Pandai Berbohong 

Seorang psikopat bisa jadi terlihat karismatik untuk memukau orang lain. Psikopat sangat lihai bermain peran dan berbohong agar terhindar dari masalah yang disebabkan dirinya sendiri. Bahkan, sekalipun ia mengucapkan kebohongan di depan umum, tak ada seorang pun yang curiga. Selain berbohong untuk menutupi kebohongan sebelumnya, ia juga menggunakan kebohongan tersebut untuk mendapatkan simpati dan sesuatu dari orang lain.

5. Kontrol Diri Rendah 

Kebanyakan manusia normal dapat membedakan tindakan yang benar dan salah. Namun, seorang psikopat tidak menyukai aturan. Baginya aturan sangat merepotkan sehingga mereka kerap kali melanggar dan terjerat masalah hukum. Alhasil, ia sering bertindak semaunya tanpa memikirkan tanggung jawab. 

Kontrol diri yang rendah ini tak jarang menyulitkan orang lain. Ketika menganggap dirinya benar, ia akan melemparkan kesalahan pada orang lain. Ia tak segan menyakiti orang lain apabila merasa tersudut atau kenyamanannya diganggu. Psikopat juga tak bisa berkomitmen dan kerap melanggar janji yang dibuatnya sendiri. kewajiban dan komitmen.

6. Tidak Memiliki Empati 

Hal dasar yang membedakan manusia normal dengan psikopat adalah hati nurani. Ketika melakukan kesalahan atau menyakiti orang lain, manusia normal akan merasa bersalah ataupun menyesal. Sebaliknya, psikopat justru merasa dirinya tidak bersalah ataupun menyesal. Psikopat juga tidak mampu merasakan ketakutan, kesedihan, kecemasan, atau kebahagiaan. Perasaan seorang psikopat cenderung datar. Alhasil, mereka tidak peduli terhadap apa yang dirasakan atau dialami orang-orang di sekitarnya. 

7. Kontradiksi 

Psikopat cenderung kontradiksi. Apa yang diucapkan berlawan dengan fakta. Hal ini tak lepas dari kebiasaan psikopat berbohong. Pribadi kontradiktif akan terlihat jelas ketika kamu mengamatinya dalam jangka panjang. Biasanya kata-kata dan perilaku mereka bertentangan dengan hal yang pernah diucapkan sebelumnya.

Misalnya, dua hari sebelumnya seorang psikopat yang juga rekan kamu di kantor mengatakan bahwa si B orang yang menyebalkan. Namun, dua hari kemudian, ia justru memuji dan mendekati si B.

Baca juga: Perbedaan Sosiopat dan Psikopat: Karakteristik, Penyebab, dan Pengobatan

Demikianlah informasi mengenai psikopat beserta penyebab dan ciri-cirinya. Berbekal informasi ini, kamu bisa lebih berhati-hati dalam bergaul dengan orang-orang di sekitarmu. 

Itulah beberapa penyebab dan ciri-ciri psikopat yang harus kamu ketahui. Meskipun begitu, untuk menentukan seseorang memiliki kelainan kejiwaan ini tentu harus melalui serangkaian tes, tak cukup hanya melihat ciri-ciri di atas. 

Namun, paling tidak kamu bisa lebih waspada akan sikap orang-orang terdekatmu dengan mendengarkan Noicebook  Dark Psychology, kamu bisa menginstal aplikasi Noice di AppStore dan PlayStore. Bisa juga dengan mendengarkan konten audio Indonesia via web player. Kamu juga bisa menemukan ragam format audio lainnya seperti audiobook, podcast, dan radio online di Noice.

Ide Pokok “Dark Psychology”

Richard Campbell