Kue Khas Lebaran – Lebaran merupakan salah satu perayaan paling penting bagi masyarakat Indonesia. Selain menjadi momen dimana kita bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat, hari raya Idul Fitri juga identik dengan kue-kue khas Lebaran yang umum dihidangkan di meja makan.
Banyak sekali kue khas Lebaran yang memang sudah tidak asing di lidah masyarakat luas. Sebut saja kue nastar, putri salju, kastengel, dan lain lainnya. Tak dapat dipungkiri, memang kue kering sudah menjadi bagian dari tradisi hari besar di Indonesia, tak terkecuali Lebaran.
Baca juga: Makanan Khas Indonesia Ini Sudah Mendunia, Lho
Sejarah Kue Khas Lebaran
Kue kering yang sering disajikan saat Lebaran merupakan hasil akulturasi kuliner kolonial Belanda dan Indonesia. Kue kering khas Lebaran kemudian diadaptasi oleh masyarakat setempat dan disesuaikan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di Tanah Air.
Ragam Kue Khas Lebaran
Ada banyak ragam kue khas Lebaran yang beragam dari segi bahan, bentuk, dan rasa. Kue kering seperti nastar, kastengel, putri salju, dan lidah kucing menjadi kue khas yang paling banyak disajikan saat Lebaran tiba.
Selain itu, kue basah seperti lapis legit, semprit, dan klepon juga menjadi favorit masyarakat. Tidak ketinggalan, setiap daerah juga memiliki kue khas Lebaran yang unik seperti dodol Garut, lapis Surabaya.
Tradisi Menyajikan Kue Khas Lebaran
Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan dalam menyajikan kue khas Lebaran. Salah satunya adalah dengan menempatkan kue-kue khas Lebaran di atas meja sebagai hidangan yang dapat dinikmati oleh semua tamu. Tak jarang, kue khas Lebaran juga dijadikan sebagai oleh-oleh bagi keluarga atau kerabat yang tidak bisa hadir saat Lebaran.
Makna Tradisi Kue Khas Lebaran dalam Budaya Indonesia
Ternyata ada makna toleransi dibalik kue khas Lebaran dalam Budaya Indonesia. Menurut sejarawan kuliner dari Universitas Padjajaran, Fadly Rahman, asal usul tradisi kue kering pada saat perayaan Lebaran berasal dari tradisi pemberian hantaran atau hampers saat Lebaran dari keluarga Eropa ke keluarga priyayi. Maka dari itu, tak heran kalau banyak kue kering yang asal usulnya bisa ditelisik balik ke kuliner khas Eropa.
Kue Khas Lebaran yang Wajib Dicoba
1. Kue Nastar
Kue nastar menjadi salah satu kue khas Lebaran yang sangat populer di Indonesia. Tak heran, karena kue nastar memiliki tekstur yang renyah dan rasa manis yang khas, sehingga menjadi favorit banyak orang. Kue ini memiliki bentuk bulat dengan isian selai nanas di dalamnya.
Asal usul kue khas Lebaran yang satu ini memang sangat dipengaruhi oleh kuliner Belanda. Kata “nastar” berasal dari dua kata, yaitu ananas yang berarti nanas dan tart yang berarti kue.
Kue nastar dibuat dari campuran tepung terigu, mentega, gula halus, kuning telur, dan garam. Cara membuatnya cukup mudah, yaitu dengan cara mengaduk semua bahan hingga tercampur rata, kemudian membentuk adonan menjadi bulatan kecil, lalu memasukkan selai nanas ke dalamnya, dan memanggangnya di dalam oven selama 15-20 menit.
2. Kue Kastengel
Kue kastengel juga menjadi salah satu kue khas Lebaran lezat yang paling digemari banyak orang. Kue ini berbentuk persegi panjang dengan rasa keju renyah dan gurih yang khas.
Tentu dari namanya kita bisa menerka bahwa kudapan khas Lebaran yang satu ini merupakan salah satu hasil akulturasi kuliner kolonial Belanda dan lokal.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue kastengel antara lain tepung terigu, mentega, keju cheddar parut, telur, dan garam.
Cara membuatnya cukup mudah, yaitu dengan cara mengaduk semua bahan hingga tercampur rata, kemudian membentuk adonan menjadi bentuk persegi, lalu memanggangnya di dalam oven selama 15-20 menit.
3. Kue Putri Salju
Satu lagi kudapan khas Lebaran yang populer adalah kue putri salju. Kue khas Lebaran yang satu ini terbuat dari campuran tepung terigu, gula halus, mentega, dan tepung maizena. Kue ini berbentuk bulat dengan taburan gula halus di atasnya yang menyerupai salju.
Cara membuatnya cukup mudah, yaitu dengan cara mengaduk semua bahan hingga tercampur rata, kemudian membentuk adonan menjadi bulatan kecil, lalu memanggangnya di dalam oven selama 15-20 menit.
4. Kue Lidah Kucing
Kue khas Lebaran satu ini tak hanya populer di Tanah Air, tetapi juga di Eropa. Rasanya manis gurih dengan tekstur yang renyah. Diberikan nama sedemikian rupa karena bentuk dari kue ini panjang dengan sisi halus melengkung seperti lidah kucing.
Dalam bahasa Belanda, kue lidah kucing disebut “Kattentongen”, dan dalam bahasa Prancis, kue ini disebut “langue de chat”. Masing-masing berarti lidah kucing.
5. Kue Semprit
Ternyata, kue khas Lebaran yang satu ini lagi-lagi merupakan akulturasi kuliner Eropa dan lokal. Kue Semprit diambil dari Spritzgebäck (kue Spritz) yang asal usulnya dari Jerman. Ternyata namanya diambil dari cara pembuatan kuenya, dimana adonan dikeluarkan dari spuit piping bag.
Baca juga: Deretan Makanan Khas Jawa yang Sarat Makna
Noice Special: Friends with Barokah
Itu dia beberapa kue khas Lebaran yang paling populer di Tanah Air. Dari semua kue kering di atas, mana yang paling kamu suka?
Lebaran merupakan momen spesial yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Untuk meramaikan dan melengkapi momen Lebaran mu, jangan ragu untuk cek Noice untuk berbagai konten yang siap menemani kamu di segala kegiatan!
Lagi nyetir untuk mudik pulang? Menyiapkan hidangan Lebaran? Ada banyak konten audio mulai dari podcast, cerita original audioseries, radio online, dan audiobook biar kamu gak kesepain. Buruan cek sekarang!