Sejarah Puasa Ramadhan – Sebagai umat Islam, kamu perlu mengetahui tentang sejarah puasa Ramadhan. Hal ini dilakukan supaya kamu lebih memahami makna dari puasa itu sendiri. Berbekal pengetahuan tersebut, kamu bisa menjalani ibadah dengan lebih khusyuk dan termotivasi menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Puasa sendiri berasal dari bahasa Arab. Istilah puasa dikenal dengan sebutan shiyam atau shaum yang bermakna menahan diri.  Puasa Ramadan merupakan rukun Islam ketiga yang dihukumi wajib. Artinya setiap muslim yang memenuhi syarat puasa, wajib melaksanakannya.

Perlu diingat bahwa ibadah puasa bukan sekadar menahan diri dari haus dan lapar, melainkan juga seluruh hal yang berpotensi membatalkan puasa. Selama puasa dari azan subuh hingga azan magrib, kamu dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan terpuji.

Sejarah Puasa Ramadhan 

Puasa bukan sekadar ibadah yang memerlukan peran fisik saja, melainkan juga membutuhkan kesehatan batin sehingga mampu menyempurnakan keimanan dan ketakwaan seorang hamba kepada Tuhannya. 

Menurut hadis riwayat Mu’adz bin Jabal, sejarah puasa di bulan Ramadan bermula setelah Rasulullah Saw rutin melaksanakan ayyamul bidh, puasa tiga hari setiap bulan. Selain puasa tiga hari, Rasulullah Saw dan sahabat terbiasa berpuasa Asyura di tanggal 10 Muharam hingga datang perintah mengenai kewajiban berpuasa di bulan Ramadan.

Puasa Ramadan diperintahkan untuk menggantikan puasa Asyura. Meskipun demikian, Rasulullah tetap memperbolehkan umat Islam yang ingin berpuasa Asyura. Puasa Asyura dihukumi sunah yang akan menambah pahala apabila dilakukan dan tidak berdosa apabila tidak dilaksanakan. 

Singkatnya, puasa Ramadan mulai diwajibkan sekitar 10 Syakban tahun kedua hijriah atau sekitar 624 Masehi. Perintah puasa Ramadan tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 183. Ketika wahyu turun, Rasulullah Saw dan sahabat sedang membangun pemerintahan baru di Madinah.

Puasa Ramadhan merupakan perintah yang memiliki makna mendalam. Puasa dapat membentuk karakter manusia sehingga lebih mudah menerima serta melaksanakan tugas besar. Selain itu, puasa juga mendorong manusia untuk hidup lebih teratur, sehat, dan dekat dengan Allah Swt. Perintah puasa Ramadan juga datang bersamaan dengan perintah pelaksanaan salat Id, zakat fitrah, serta kurban.

Menariknya, bulan Ramadan juga bisa dilihat dari fenomena alam sebagaimana hadits riwayat Ibnu ‘Umar Ra yang menyatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Apabila kalian melihat hilal Ramadan, berpuasalah. Jika kalian melihat hilal Syawal, berbukalah (berhari raya). Jika hilal tidak tampak, genapkan bulan Syakban.”

Menurut tafsir hadis tersebut, apabila langit berawan sehingga menyebabkan bulan tertutup, tandanya bulan Syakban harus digenapkan menjadi 30 hari. Setelahnya, umat Islam bisa menyambut datangnya bulan suci Ramadan yang agung dan penuh berkah. Meskipun singkat, sejarah puasa Ramadhan memiliki makna mendalam yang menjadi wujud keimanan, ketakwaan, dan pengabdian seorang hamba terhadap perintah Tuhannya.

Kendati demikian, hingga kini belum diketahui pasti alasan puasa diwajibkan pada bulan Ramadan dan bukan bulan lainnya. Namun, tak sedikit umat Islam yang meyakini bahwa bulan Ramadan dipilih karena istimewa dan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an pertama kali. Tepatnya pada 17 Ramadan atau dikenal sebagai peringatan Nuzululquran.

Baca Juga: Pengertian Puasa, Tujuan, Jenis, Syarat, dan Ketentuannya

Podcast “Berbeda Tapi Bersama”

by Habib Jafar

Keutamaan Puasa Ramadhan 

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, “Setiap amal perbuatan manusia berupa kebaikan, pahala akan dilipatgandakan sepuluh kali hingga tujuh ratus kali lipat.” Allah Swtjuga berfirman, “Sesunggungnya puasa adalah untukku dan Aku memberikan balasannya.”

Menurut tafsir hadis tersebut, orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan di waktu berbuka dan ketika menemui Allah Swt. Selain ini, masih banyak keutamaan ibadah puasa Ramadan, di antaranya:

  • Menghapus Dosa Lalu – amalan ibadah puasa Ramadan dapat menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan di masa lalu atas izin Allah Swt.
  • Doa Lebih Mudah Terkabul – Allah Swt tak segan mengabulkan doa orang-orang yang melaksanakan puasa Ramadan.
  • Pahala Berlipat – Allah Swt menjanjikan pahala berlipat ganda bagi orang-orang yang melaksanakan puasa dengan niat dan ikhlas hanya karena Allah Swt.
  • Melindungi Diri – puasa adalah perisai diri dari hal-hal buruk yang mendatangkan dosa.
  • Terbukanya Pintu Ar-Royyan – Ar-Royyan adalah pintu surga bagi orang-orang yang gemar berpuasa hanya karena mengharap rida Allah Swt.
  • Melembutkan Hati – mengingat puasa mengharuskan seseorang menahan diri dari hawa nafsu termasuk emosi,  secara tidak langsung hal ini membuat hati yang keras menjadi lembut.
  • Mengasah Empati – puasa juga mengasah rasa empati terhadap sesama makhluk yang diciptakan oleh Allah Swt.
  • Lailatulqadar – setiap orang berpeluang mendapatkan keistimewaan Lailatulqadar yang hanya ada di bulan Ramadan, tepatnya 10 hari terakhir.

Tata Cara Puasa Ramadhan 

Adapun tata cara melaksanakan puasa Ramadan, sebagai berikut:

Waktu Sahur

Sahur merupakan waktu untuk mengisi perut sebelum menahan haus dan lapar hingga waktu berbuka. Ketika kamu melaksanakan sahur, Allah Swt akan memberikan keberkahan. Makan sahur sebaiknya dilakukan secukupnya dan ditutup dengan niat berpuasa. 

Waktu Puasa

Setelah azan subuh berkumandang, kamu tidak diperkenankan untuk menyantap makanan dan minuman serta melakukan hal yang dianggap sebagai pembatal puasa. Selama berpuasa, kamu masih bisa beraktivitas. Di waktu istirahat siang atau menuju magrib, disarankan untuk memperbanyak amalan terpuji. 

Waktu Berbuka

Sesuai namanya, waktu ini merupakan waktu untuk membatalkan puasa. Ketika azan magrib berkumandang, kamu disunahkan untuk menyegerakan berbuka. Pastikan untuk membaca doa berbuka. Dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis lebih dulu. Kamu bisa berbuka dengan sebutir kurma dan air putih kemudian dilanjutkan dengan makan utama atau melaksanakan salat magrib terlebih dahulu.

Baca Juga: Catat! Ini Menu Sehat Puasa Untuk Sahur dan Berbuka

Demikianlah informasi mengenai sejarah puasa Ramadhan yang bisa kamu jadikan pengetahuan. Kalau kamu menyukai kisah menarik dan seru lainnya, jangan ragu mendengarkan podcast, audiobook, atau radio online di Noice.

Kamu bisa unduh dan instal aplikasi Noice di PlayStore atau AppStore. Tak hanya itu saja, kamu juga bisa mendengarkan podcast agama dan spiritual via web player Noice. Yuk, tambah ilmu bersama Noice!

Hanan Attaki Podcast

by Ustadz Hanan Attaki